Palembang (ANTARA News) - Jalan tol Palembang-Inderalaya amblas sekitar 30 meter, tepatnya di dekat Gerbang Tol Pemulutan, Palembang, Sabtu, sekitar pukul 18.30 WIB.

Manajer Proyek Tol Palindra Hasan Turcahyo yang diwawancarai di lokasi kejadian, mengatakan, amblasnya jalan ini karena disebabkan secara kontruksi memang tidak bisa sebaik kontruksi di zona lain mengingat adanya kabel SUTET.

"Di lokasi ini tidak bisa kami tanam vertical drine untuk menjalankan sistem vakum konsolidasi (memvakum rawa, red). Kan tidak mungkin kami pancang ada kabel ini. Jadi antisipasinya, setiap turun tanahnya akan dilapis dan dilapis lagi sampai kontruksinya benar-benar kuat dan aman sehingga bisa dilakukan kegiatan di atasnya," kata Hasan.

Ternyata, antipasi ini tidak sesuai harapan karena terjadi pergerakan (sliding) di bagian bawah karena seperti diketahui bahwa lokasi tol Palindra ini berada di tanah lunak (rawa).

Untuk itu akan segera dilakukan perbaikan dengan cara membongkar secara total kontruksi yang amblas.

"Setidaknya butuh waktu satu minggu untuk memperbaikinya," kata dia.

Ketika ditanya apakah amblasnya jalan ini membuat rencana membuka seksi 1 tol Palindra yakni dari Palembang-Pemulutan pada 19 Mei 2017 (H-6) menjadi dibatalkan, dengan tegas Hasan memastikan bahwa rencana tersebut tetap dijalankan.

"Hanya saja, ruas jalan yang semula dua lajur menjadi satu lajur," kata dia.

Jalan tol Palembang-Inderalaya (Palindra) untuk seksi 1 (Palembang-Pemulutan) sejauh 7 kilometer ditargetkan beroperasi pada H-6 atau pada 19 Mei 2017 dengan mengizinkan kendaraan roda empat melintas tanpa dikenai biaya.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017