Athena (ANTARA News) - Layaknya dua gladiator yang siap melumat lawannya di gelanggang meregang nyawa, dua tim akan saling berhadapan dalam duel hidup mati di Athena pada final Liga Champions pada Rabu waktu setempat. Liverpool siap menantang AC Milan dalam babak final. Para pengamat memberi label sebagai salah satu pertandingan yang terbesar sepanjang tahun ini. Kedua tim sama-sama memikul beban sejarah. Liverpool berharap sejarah dua tahun lalu di Istanbul dapat berulang. Waktu itu pasukan Liverpool memukul balik Milan dengan skor 3-2 lewat drama adu penalti. Padahal, Milan sempat unggul dengan skor 3-0 pada babak pertama. Mereka tidak ingin sejarah mimpi buruk di Istanbul dapat terulang di Arhena. Sepakbola kerap tampil sebagai drama. Milan yang telah unggul dengan 3-0 kemudian kebobolan tiga gol dalam waktu enam menit. Kemudian tidak ada gol yang tercipta dalam babak perpanjangan waktu. Akhirnya, drama penalti itu pun terjadi. Delapan pemain Milan yang berlaga pada tahun 2005 kini bermain juga di Athena, begitu pula dengan sembilan pemain Liverpool. Duel kedua tim bakal ketat di lini lapangan tengah. Clarence Seedorf dan Gennaro Gattuso berhadapan dengan gelandang handal Steven Gerrard. Barisan pertahanan Liverpool akan kerepotan menahan laju serangan yang dibangun oleh Seedorf dan Gattuso, bahkan Kaka terus menebar "teror". Sementara Liverpool besar kemungkinan mengandalkan Peter Crouch dan Kuyt untuk menghadapi para pemain Milan yang tergolong berpengalaman, salah satunya Paolo Maldini. Pemain Milan yang kini berusia 38 tahun ini telah turun sebanyak delapan kali dalam final Piala Eropa. Ia sedang menjalani perawatan karena mengalami cedera lutut kiri, meski dapat tampil dalam awal pertandingan. Pelatih Carlo Ancelotti berkata kepada media Italia pekan lalu, bahwa dirinya telah menyiapkan timnya sebaik mungkin. "Saya telah memutuskan susunan pemain, kecuali masih menunggu perkembangan kondisi kesehatan Maldini. Filipo Insaghi bersama dengan Alberto Gilardino diharapkan tampil produktif mencetak gol," katanya kepada Reuters. Unggul di belakang dan tengah Benitez mengatakan Milan akan tampil lebih menyerang ketimbang penampilan dua tahun lalu. Milan diakui unggul di lini tengah dan pertahanan. "Kami mengalami bagaimana ampuhnya barisan penyerang Milan dalam babak pertama pertandingan dua tahun lalu di Istanbul. Meski kami akhirnya memperoleh kemenangan," katanya. Ia beranggapan Milan dijagokan oleh sejumlah kalangan karena dapat menekuk Manchester United dalam babak semi-final. "Saya katakan kepada para pemain, mereka kini sulit dikalahkan. Mereka tampil lebih seimbang, lebih baik, dengan didukung barisan pertahanan yang berpengalaman dan unggul di sektor gelandang," katanya. Liverpool tentu masih mengandalkan Steven Gerrard untuk melancarkan serangan balik seperti yang dilakukan dua tahun lalu. Jika Milan memberi kekeluasaan ruang gerak bagi Gerrard, maka Liverpool mendominasi wilayah permainan yang penting. Namun Milan pasti mengetahui hal itu, Pengalaman 2005 akan jadi pelajaran berharga bagi Milan. Benitez agaknya menemui faktor non-teknis dengan cederanya pemain Belanda Boudewijn Zenden yang tampak belum pulih benar ketika diadakan latihan pada pekan lalu. Lapangan tengah Liverpool diisi sejumlah pemain antara lain Javier Mascherano, Craig Bellamy, atau Xabi Alonso. Sementara pemain Australia Harry Kewell belum dapat turun karena cedera. Kemungkinan susunan pemain kedua tim: Liverpool: 25-Pepe Reina; 3-Steve Finnan, 5-Daniel Agger, 23-Jamie Carragher, 6-John-Arne Riise; 8-Steven Gerrard, 20-Javier Mascherano, 14-Xabi Alonso, 32-Boudewijn Zenden; 15-Peter Crouch, 18-Dirk Kuyt. AC Milan: 1-Dida; 44-Massimo Oddo, 13-Alessandro Nesta, 3-Paolo Maldini, 18-Marek Jankulosvski; 8-Gennaro Gattuso, 21-Andrea Pirlo, 23-Massimo Ambrosini, 10-Clarence Seedorf; 22-Kaka, 11-Alberto Gilardino. Wasit: Herbert Fandel (Jerman) Penjaga garis: Carsten Kadach (Jerman), Volker Wezel (Jerman). (*)

Copyright © ANTARA 2007