Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan ribu WNI asal Aceh tercatat sebagai pemegang Card Tsunami (identitas korban tsunami) yang merupakan salah satu kemudahan tinggal sementara yang dikeluarkan Pemerintah Malaysia untuk masyarakat Aceh di negara itu. "Pemerintah Malaysia telah mengeluarkan Card Tsunami kepada masyarakat Aceh sebagai bentuk kepedulian terhadap korban tsunami, sehingga memberi manfaat bagi pendatang di Malaysia," kata seorang pemegang Card Tsunami di Malaysia, Made Jakfar Abdullah, Rabu. Hal itu juga disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan tim investigasi dan advokasi terhadap warga Aceh yang tersangkut hukum di Malaysia. Tim bentukan Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) telah melakukan serangkaian pertemuan di Malaysia. Menurut dia, masa berlaku kartu khusus tsunami yang dikeluarkan pemerintah Malaysia bekerjasama dengan pihak Kedutaan RI di Kuala Lumpur itu hampir berakhir. "Dengan identitas khusus itu, kami perantau mendapat jaminan tinggal dan bekerja sementara di Malaysia," tambah dia. Made Jakfar yang juga sebagai penerjemah bahasa Indonesia dialek Aceh itu menjelaskan lebih 30 ribu masyarakat Aceh terutama korban tsunami tercatat memiliki Card Tsunami di berbagai negara bahagian Malaysia. "Sehari-hari saya ditunjuk pihak kerajaan Malaysia sebagai penerjemah bahasa Indonesia dialek Aceh khususnya dalam persidangan berbagai kasus terkait dengan warga Aceh di pengadilan Malaysia," tambahnya. Para pemegang Card Tsunami itu, jelas dia, di antaranya ada mahasiswa dan pedagang asal Aceh yang kuliah dan mencari nafkah di Malaysia. "Saat ini, ada kekhawatiran para pemegang Card Tsunami itu yakni jika masa berlakunya habis maka mereka akan menjadi sasaran penangkapan polisi karena bisa dituduh sebagai pendatang illegal," kata Made Jakfar Abdullah.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007