Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, bentuk kontrak Rio Tinto dalam rangka investasi pertambangan di perbatasan Sulawesi Selatan dan Tenggara masih dinegosiasikan, termasuk usulan sistem pajaknya. "Kita jangan lock up dengan sesuatu yang kita inginkan karena negosiasi itu dinamis sekali. Jadi itu bisa berubah setiap saat," kata Purnomo usai rakor membahas energi alternatif di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Rabu. Ia menyebutkan, pada saatnya nanti akan ada pertemuan gabungan yang lebih besar untuk membahas masalah itu. "Nanti ada pembahasan gabungan baik dari Departemen Keuangan, Departemen ESDM, dan lainnya. Jadi sebaiknya sabar saja, tunggu hasilnya," katanya. Ketika ditanya kapan negosiasi akan selesai, Purnomo mengatakan, dalam proses negosiasi terjadi tarik ulur sehingga tidak bisa diperkirakan kapan akan selesai. Ia menyebutkan, dalam praktek selama ini, kontrak pertambangan berbeda-beda antara satu dengan lainnya. "Itu macam-macam karena case by case, nggak bisa kontrak satu dengan lainnya sama. Ada term and condition,tergantung di mana lokasinya," katanya. Purnomo menyebutkan, bentuk term and condition di Jawa dan Sumatera akan berbeda dengan di Sulawesi, juga di Indonesia bagian timur. "Di Indonesia timur mereka biasanya minta insentif, karena kondisinya beda dengan Jawa dan Sumatera yang sudah baik infrastrukturnya," katanya. Sebelumnya Dirjen Pajak Darmin Nasution juga menyatakan bahwa pembahasan mengenai usulan sistem perpajakan oleh Rio Tinto untuk investasi penambangan nikel di Sulawesi masih dalam proses dan hingga saat ini belum final.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007