Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog mengusulkan kenaikan harga beras untuk rakyat miskin (Raskin) menjadi Rp1.500/kg dari saat ini Rp1.000/kg guna mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2008. Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu menyatakan, dengan kenaikan harga raskin tersebut maka subsidi yang harus disiapkan pemerintah akan berkurang dari Rp8,016 triliun menjadi Rp6,926 triliun. "Perhitungan penetapan harga raskin dulunya adalah 50 persen dari harga beras yang berlaku saat itu. Saat ini harga pembelian pemerintah (HPP) Rp4.000/kg, sehingga harga jual raskin yang paling memungkinkan adalah Rp1.500/kg," katanya. Sebelumnya ketika Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Selasa malam (22/5) dia mengatakan, pada 2007 jumlah penerima bantuan langsung tunai (BLT) dan raskin sebanyak 19.100.905 rumah tangga miskin (RTM). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 1 September 2006, tambahnya, total RTM sebanyak itu terdiri tiga kriteria yakni, sebanyak 3.894.314 sangat miskin, 8.236.989 kriteria miskin, dan 6.969.602 dengan hampir miskin. "Mustafa mengatakan ada tiga alternatif usulan subsidi raskin 2008, dengan variabel yang mempengaruhi adalah jumlah sasaran RTM dan alokasi per RTM per bulan. Alternatif pertama, jumlah RTM 12.131.303 (sangat miskin dan miskin) dengan alokasi 15 kg/RTM/bulan dengan harga raskin Rp1.000/kg, kedua dengan jumlah RTM sama dan alokasi sama namun dengan harga berbeda Rp1.250/kg. Sedangkan pilihan ketiga yakni RTM dan alokasi sama namun harga beras raskin sebesar Rp1.500/kg. Menurut dia, berdasarkan rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2008, pemerintah berencana menambah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2008 menjadi 1 juta ton dari 350.000 ton beras. Saat ini, tambahnya, jumlah stok beras yang tercatat di seluruh divre Perum Bulog sampai 16 Mei 2007 sebesar 949.560 ton, terdiri dari 458.361 ton beras dalam negeri, 403.904 ton beras luar negeri, dan 137.472 ton gabah (setara 87.295 ton setara beras). "Berdasarkan stok tersebut, ketahanan stok beras rata-rata cukup untuk 5,61 bulan penyaluran rutin operasional Bulog," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007