Athena (ANTARA News) - Keberanian menjungkirbalikan mitos seputar makna kerja diperlihatkan tim AC Milan yang mengawali laganya di Liga Champions dengan segudang masalah, akhirnya mampu memasuki babak final. Milan melakukan "revolusi" atas mitos yang menyatakan awal yang baik berarti setengah pekerjaan selesai. Mereka memulai babak penyisihan laga piala Eropa itu dengan melewati jalan terjal, penuh onak berduri. Mulanya, sejumlah pengamat dan publik memandang sebelah mata atas penampilan Milan pada awal musim kompetisi. Kini, mereka dipaksa putar haluan karena anak asuhan Ancelotti membuktikan bahwa "tidak selamanya mendung itu kelabu". Pertandingan final melawan Liverpool dalam Liga Champions yang diadakan di Athena pada Rabu waktu setempat tidak menyulut Milan untuk menunjukkan kepada publik bahwa mereka hendak melakukan aksi balas dendam. Pasukan Milan ingin menunjukkan kepada publik makna kerja keras. Meski dihantui kenangan pahit pertandingan final melawan Liverpool di Istanbul tahun 2005, Milan ingin lebih menghibur publik dunia lewat sepakbola yang memikat. Milan bukan tanpa masalah. Mereka sempat dirundung skandal pengaturan skor pertandingan dalam Liga Utama Italia tahun lalu. Otoritas sepakbola Italia menjatuhkan hukuman dengan pengurangan poin kepada Milan. Otomatis, kesertaan Milan di Liga Champions terancam. Namun, sejarah agaknya berpihak kepada Milan. Akhirnya, UEFA mengijinkan Milan ikut serta babak penyisihan karena ada penilaian bahwa hukuman itu tidak dilandasi dasar hukum yang memadai. Kesertaan Milan bukan hasil dari berpangku tangan. Mereka berusaha meyakinkan para petinggi UEFA agar menangguhkan hukuman itu. Usaha mereka berbuah. Tinggal satu langkah, Milan meraih penghargaan tertinggi sepakbola Eropa. Sukses timnas Italia dalam Piala Dunia 2006 di Jerman memotivasi penampilan Milan. Sementara Liverpool juga menunjukkan makna semangat kerja keras. Kemenangan Liverpool atas Milan di Istanbul lewat adu penalti "memaksa" anak asuhan Rafael Benitez memboyong trofi Liga Champions ke tanah Inggris. Sedari awal Benitez memberi aba-aba kepada para fans Liverpool untuk tidak berharap berlebihan, apalagi mencetak sebanyak enam gol dalam final di Athena, Yunani, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007