Berlin (ANTARA News) - Dua dokter berkebangsaan Jerman pada pemeriksaan skandal doping Rabu mengakui terlibat dalam usaha penggunaan obat terlarang itu ketika mereka bekerja dalam Tim Telekom. Pada pernyataan terpisah, dokter pada Universitas Freiburg, Lothar Heinrich dan Andreas Schmid mengatakan mereka ambil bagian dalam penggunaan doping. Keduanya dihukum T-Mobile -- pengganti Tim Telekom -- serta perguruan tinggi itu pada mingu-minggu belakangan ini. "Saya mengakui mendukung penggunaan doping secara perorangan dalam balap sepeda profesional sejak pertengahan 1990-an," kata Schmid dalam pernyataan yang dikeluarkan pengacaranya. Sebelumnya ia menampik melakukan hal terlarang itu. "Saya melakukan hal itu atas permintaan pembalap. Obat yang diminta biasanya jenis EPO," kata Schmid, menyinggung obat pemicu dalam darah yang dinamai erythropoietin. Ia menambahkan, bahwa ia "tidak pernah memberikan obat yang materinya tidak diketahuinya kepada olahragawan, juga obat yang berlawanan dengan yang diminta mereka." Pada awal minggu ini, mantan pembalap Tim Telekom, Bert Dietz serta Christian Henn, mengaku salah karena telah menggunakan EPO. Ketika itu tidak ada pemeriksaan EPO. Heinrich menulis, "Saya ambil bagian dalam doping pembalap sepeda dalam kapasitas saya sebagai dokter balap sepeda." Ia mengatakan menyesal telah beruat hal yang tidak benar itu. Pada hari Rabu, pembalap ketiga, Udo Boelts, mengakui dalam wawancara dengan televisi ARD bahwa ia menggunakan EPO pada 1995 dan 1996. Dietz dan Henn seperti memecah es ketika mengaku mereka sebagai bagian dari rejim yang menggunakan obat terlarang secara sistemik ketika tim mereka memenangi lomba Tur Prancis pada 1996 (Bjarne Riis) dan 1997 (Jan Ullrich). Dietz mengatakan kepada televisi Jerman, Tim Telekom melakukan hal itu pada rejim antara 1994 dan 1998. Pembalap berusia 38 tahun itu mengatakan tim dokter dari Universitas Freiburg terlibat dan terkadang ikut menyuntikkan obat terlarang itu. "Dokter menyuntikkan obat itu saat mereka hadir ketika dibutuhkan," kata Dietz. "Ketika mereka tidak ada di tempat, tim pemijat Jef d`Hont mengambil alih pekerjaan mereka." D`Hont menuliskan dalam buku bahwa Telekom memberanikan para pembalapnya menggunakan EPO. Setelah adanya pengakuatn Dietz itu, mantan rekan setimnya Henn datang lagi Selasa dan mengaku ia ambil bagian dalam penggunaan EPO antara 1995 sampai 1999. Henn menjadi direktur olahraga Tim Gerolsteiner sejak 2001, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007