Banda Aceh (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) bekerja sama dengan lembaga swadaya masyatakat (LSM) berbasis di Inggris, Muslim Aid, akan membangun sebanyak 222 rumah permanen bagi keluarga korban gempa dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kami akan memulai kerjasama membangun rumah korban tsunami dengan alokasi anggaran senilai 4,9 juta dolar. Peletakan batu pertama telah kami lakukan di Desa Meunasah Bueng, Pidie," kata Kepala Perwakilan ADB di Sumatera, Pieter Smidt, di Banda Aceh, Jumat. Dana untuk program konstruksi perumahanan ADB itu disalurkan langsung ke Muslim Aid. "Program ini unik karena ADB menyalurkan dananya langsung ke Muslim Aid yang akan membangun rumah di Pidie, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe," tambahnya. Selain itu, Smidt menjelaskan selama ini BRR telah selesai membangun sebanyak 900 rumah dan sedang membangun 1.360 rumah lainnya di Aceh dan tercatat 500 unit di Nias, Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan dana dari ADB. Ditambahkannya, ADB juga telah bekerja sama dengan LSM UN-Habitat, German Agro Action, Help eV dan Cordaid Sumatra untuk pembangunan sebanyak 3.000 rumah. Kemudian lebih 1.000 rumah lagi akan diperbaiki di Aceh dan Nias. Dalam melaksanakan program perumahan, ADB menekankan kepada semua lembaga pelaksana tentang pentingnya konsultasi publik dalam tahap persiapan dan implementasi, jelas dia. "Bangunan yang telah didirikan harus merefleksikan keinginan masyarakat.Rumah itu juga harus layak huni dan tersedia sarana penunjang guna mempermudah akses terhadap air dan sanitasi," tambah penasehat ADB untuk program perumahan dan perencanaan sepsial, Rehan Kausar. Bahkan, ujar dia, ADB juga sangat memperhatikan status kepemilikan tanah dan keseimbangan jender. "Kami senang dan bangga atas kepercayaan diberikan ADB kepada Muslim Aid untuk mengimplementasikan perumahannya. Kami tidak akan meleset dari standar yang telah ditetapkan ADB maupun BRR," kata Kepala Perwakilan Muslim Aid di Indonesia, Fadlullah Wilmot. Disebutkan, ADB menyediakan dana senilai 72,5 juta dolar guna membangun dan memperbaiki rumah-rumah dan infrastruktur pendukungnya di Aceh dan Nias sebagai bagian dari hibah untuk Pemerintah Indonesia sebesar 291 juta dolar AS. "Hibah tersebut dinamakan Earthquake and Tsunami Emergency Support Project (ETESP) ditujukan khusus untuk merehabilitasi dan merekonstruksi Aceh dan Nias pasca bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004," jelas dia. Sektor penerima hibah tersebut termasuk pertanian, perikanan, pendidikan, usaha kecil dan mikro, irigasi, perumahan, pengairan dan sanitasi, kesehatan, pendidikan, jalan dan jembatan, perencanaan pasial, listrik serta tata-kelola keuangan. Selain untuk ETESP, ADB juga telah menyalurkan hibah sebesat 10 juta dolar melalui Multi Donor Fund for Aceh dan Nias. (*)

Copyright © ANTARA 2007