Batulicin (ANTARA News) - Gua beserjarah yang diduga dibangun pada jaman peradabaan Hindu, ditemukan warga di Kelurahan Bukit Baru, dekat lokasi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT), Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Akhyar (40), Ketua RT 06 Kelurahan Bukit Baru, Jumat, mengatakan, awal penemuan gua itu ketika salah satu warganya yang ingin membersihkan kebun atau membuka lahan baru di sekitar lokasi, secara tidak sengaja melihat adanya terowongan dibalik pepohonan yang sudah ia bersihkan (ditebangi). "Mendengar informasi warga seperti itu, saya pun langsung menuju kelokasi, dan menyaksikan bahwa di tempat itu memang benar-benar ada sebuah gua,"katanya. Melihat kondisinya yang tidak terawat, gua itu diyakini mengandung berbagai misteri. Karena menurut keterangan warga asli Desa setempat, dalam sejerahnya beberapa waktu yang silam di daerah itu pernah ada seseorang yang hilang secara miterius tanpa sebab (masuk ke alam gaib), sehingga tidak ditemukan oleh sanak keluarganya. Lebih anehnya lagi, kalau kita pandang sekilas dari kejauhan, di depan gua itu tampak banyak patung dan stupa, yang mirip sesembahan penganut ajaran Hindu, ujar Ari salah satu warga Bukit Baru yang lain. Luas lokasi gua tidak lebih dari dua hektare. Di sekelilingnya banyak di tumbuhi semak belukar dan pohon besar, sehingga sangat memungkinkan banyaknya binatang buruan yang bisa kita dapatkan di daerah itu. Anggapan masyarakat bahwa gua itu angker menyebabkan penduduk setempat jarang sekali ada yang berani berkunjung dan masuk ke gua tersebut. Kalaupun ada satu dua orang yang datang, tujuan mereka hanya ingin mengumpulkan kotoran kelelawar yang terdapat di gua itu sebagai pupuk tanaman. Namun dari keterangan warga yang pernah masuk, di dalam gua itu memang ada sumber mata air dan aliran sungai yang terasa sangat menyejukan. Demi kepentingan bersama sebagai aset pemerintah daerah, Akhyar bersama sejumlah warga setempat ingin membersihkan lokasi gua, sehingga nantinya bisa digunakan sebagai obyek wisata.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007