Singapura (ANTARA News) - Pengadilan arbitrase Singapura menetapkan Jumat bahwa para pilot yang menerbangkan pesawat super jumbo Airbus A380 harus dibayar lebih dari mereka yang menerbangkan jet jumbo konvensional, menetapkan patokan yang mungkin berdampak global. Keputusan Pengadilan Arbitrase Industri tersebut menyelesaikan perselisihan pembayaran antara Singapore Airlines, langganan pertama peluncuran double-decker A380, dan para pilotnya. Panel beranggota tiga orang menetapkan bahwa gaji minimum bagi para kapten A380- pesawat penumpang terbesar dunia--akan sebesar 700 dolar (450 dolar AS) per bulan lebih banyak daripada gaji para kapten jet jumbo konvensional Boeing 747-400 (744). "Tingkat gaji minumum bagi para kapten untuk kisaran gaji Airbus 380 akan sebesar 700 dolar lebih banyak daripada tingkat gaji minimum untuk kisaran gaji B-744," kata panel tersebut, yang terdiri dari seorang perwakilan masing-masing dari maskapai tersebut dan pilot, serta seorang hakim. Upah dasar bagi seorang kapten B-744 adalah 10.000 dolar per bulan, SIA mengatakan dalam dengar pendapat itu. Dalam keputusannya, pengadilan mengatakan gaji maksimal bagi para kapten A380 akan tetap pada 16.500, maksimal B-744. Pengadilan itu juga mengatakan gaji minimum bagi para perwira di super jumbo tersebut akan sebesar 450 dolar lebih banyak daripada 747-400. Keduabelah pihak menyambut baik keputusan tersebut dan mengakui mereka memcapai kesepakatan baru. "Kami mengakui tidak ada data pasar untuk 380," presiden Air Line Pilots Association Singapore (ALPA-S), Kapten P. James, mengatakan kepada para wartawan. "Pesawat A380 adalah pesawat baru," kata juru bicara Singapore Airlines Stephen Forshaw. "Sangat kecil melalui patokan internasional untuk mengukur segala sesuatu." Tom Ballantyne, ketua koresponden untuk majalah industri Orient Aviation, mengatakan kepada AFP bahwa para pilot A380 dari masing-masing negara semestinya menetapkan skala upah secara individual, namun kasus Singapura dapat digunakan sebagai tingkat refensi. "Serikat buruh membuat klaim tingkatan baru mungkin membawanya kedalam argumentasi," Ballantyne mengatakan. James mengatakan jumlah pemberian gaji itu "bagus" bahkan meskipun di bawah 1.000 dolar yang diminta oleh serikat buruh. "Itu paling tidak lebih dari setengah dari apa yang kami inginkan," James mengatakan. Forshaw mengatakan keputusan pengadilan itu mengakhiri perselisihan. "Keputusan itu kini memberi kami suatu kepastian untuk melangkah maju," ia mengatakan. "Para pilot sangat berharap untuk mengoperasikan pesawat ini." SIA ingin mematok upah para pilot A380 pada skala upah bagi Boeing B777, dimana seorang kapten menerima gaji bulanan awal sekitar 9.300 dolar Singapura. Selama dengar pendapat itu, seorang pejabat SIA mengatakan perbedaan fisik antara A380 dan Boeing 777-300 dan 747-400 akan kecil dampaknya terhadap pemilotan dikarenakan kesamaan dalam sistem teknologi, layout kokpit dan instrumentasi. Sementara A380 lebih berat daripada jet Airbus dan Boeing lain, perbedaan bobot ditangani oleh otomatisasi tingkat tinggi dan teknologi kedirgantaraan lain, pejabat itu mengatakan. James membantah dalam argumentasinya bahwa menerbangkan pesawat yang berbeda "tak semudah berganti mobil". Dalam keputusannya, pengadilan mengatakan bahwa "seorang pilot mempunyai tanggungjawab sangat berat demi keselamatan para penumpang, kru, kargo dan pesawatnya" tanpa memandang mudah ataupun sulitnya menerbangkan pesawat tersebut. SIA, salah satu maskapai penerbangan yang paling menguntungkan dalam bisnis itu, dijadualkan akan menerima yang pertama jenis A380 pada Oktober sesudah serangkaian penundaan yang menjengkelkan pembuat Airbus Eropa. Maskapai penerbangan itu telah berkomitmen akan membeli 19 super jumbo. ALPA-S, dengan sekitar 1.700 anggota, telah lama dianggap sebagai satu-satunya kelompok pekerja di Singapura yang mau berhadapan dengan pemerintah, yang terus mengendalikan dengan ketat aksi industri. Singapore Airlines 57 persen dimiliki oleh perusahaan investasi terkait negara Temasek Holdings, menurut website Temasek. Airbus memiliki 166 pesanan pasti dan tentatif untuk A380, yang dapat mengangkut hingga 840 penumpang, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007