Samarinda (ANTARA News) - Pertamina Unit Pengolahan Balikpapan, Kalimantan Timur, menyatakan siap untuk meningkatkan produksi minyaknya mencapai 110 persen. Hal itu bertujuan menutupi kekurangan pasokan dari Kilang Dumai yang mengalami kerusakan beberapa waktu lalu. "Kilang Balikpapan siap untuk dioptimalkan hingga 110 persen dari produksi BBM yang mencapai 260.000 barrel per hari," kata Kepala Humas Pertamina Unit Pengolahan Balikpapan, Chusnul Busro, ketika dihubungi dari Samarinda, Sabtu malam. Dilaporkan bahwa sejak tiga hari terakhir, satu unit "hydrocracker" di kompleks Kilang Pengolahan Pertamina di Dumai mengalami kerusakan. Hal itu telah menyebabkan produksi kilang turun hingga 27.000 barrel per hari, dari normalnya 55.000 barrel per hari. Pihak Pertamina menyatakan sampai kini belum bisa memastikan kilang tersebut dapat berfungsi seperti semula. Padahal, kelangkaan minyak tanah dan solar di beberapa daerah disinyalir akibat kerusakan tersebut. Kilang Dumai selama ini memasok kebutuhan BBM untuk wilayah Sumatera bagian tengah dan Sumatera bagian utara. Optimalisasi produksi kilang Balikpapan tidak akan berakibat buruk terhadap kinerja peralatan yang ada, mengingat belum lama ini kilang tersebut baru saja menjalani proses turun mesin (Turn Around/TA). Busro juga berjanji bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu suplai BBM dari kilang "Kota Minyak" ke daerah lainnya. Kilang Balikpapan memiliki kapasitas produksi 260.000 barrel per hari, atau sekitar 25 persen dari kapasitas kilang di Indonesia yang 1.045 barrel per hari. Kilang Balikpapan antara lain menghasilkan premium, kerosene, automotive diesel oil (ADO), avtur, dan produk-produk lainnya. Produk kilang Balikpapan antara lain untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara, dan Papua. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007