Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pelaku industri siap menerapkan regulasi tentang Standar Emisi Euro4 sebelum tahun 2018.

"Jadi jadwalnya Euro4 mudah-mudahan sebelum Asian Games berlangsung, sehingga tinggal pelaksanannya bagaimana industri dan supliernya, tier 1, tier 2 untuk menyesuaikan," kata Airlangga di Jakarta, Senin.

Terkait hal itu, Kementerian Perindustrian fokus mendorong pelaku industri otomotif di Indonesia agar terus berinovasi termasuk dalam upaya pengembangan teknologi kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

“Teknologi kendaraan masa depan tersebut, antara lain mengarah kepada advance diesel atau petrol engine, bahan bakar alternatif (biofuel), bahan bakar gas, hybrid, kendaraan listrik, dual fuel (gasoline-gas), dan fuelcell (hydrogen),” kata Airlangga.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, Kemenperin tengah menyelesaikan skema insentif untuk program kendaraan emisi rendah (low carbon emission vehicle/LCEV). 

Program ini merupakan lanjutan dari program yang sudah bergulir sebelumnya, yakni Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost and green car (LCGC).

“Kebijakan ini dapat terlaksana apabila BBM Euro IV sudah tersedia pada tahun 2019 atau lebih cepat,” ujarnya.

Airlangga mengakui, mobil listrik bisa menjadi alternatif teknologi otomotif yang ramah lingkungan, Namun, penerapannya harus bertahap, tidak secara langsung. 

“Sebelum ke mobil listrik, kita sebaiknya masuk yang hibrida dulu," imbuhnya. 

Lebih lanjut, pengembangan mobil listrik di Indonesia harus diawali dengan teknologi baterai, motor induksi, dan piranti lunak (software). Selain itu, supaya kompetitif dibutuhkan keringanan buat pelaku industri agar bisa terjangkau konsumen. 

"Mobil listrik kan mahal. Harus ada insentif dari pemerintah,” ungkapnya.

Airlangga  memastikan, proyek mobil listrik sudah ada di dalam peta jalan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kemenperin mencatat, hingga saat ini, populasi mobil listrik di dunia sekitar 4 juta unit dan diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 10 juta unit.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017