Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 8.000 orang ekspatriat dan warga Indonesia diperkirakan akan hadir memeriahkan acara festival akbar 30 tahun persahabatan Indonesia-Skotlandia yang disebut dengan "The Jakarta Highland Gathering (TJHG) 2007" di Lippo Karawaci, Jawa Barat. Siaran pers panitia "TJHG 2007" di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa rangkaian acara festival yang diadakan sejak 28 Mei 2007 itu akan berpuncak pada hari Minggu, 3 Juni 2007, bertempat di Imperial Klub Golf (IKG) Lippo Karawaci, Jawa Barat. Honorary Chairman JHG, Gordon G.Benton, menyebutkan bahwa festival tersebut akan menyajikan sekitar 100 jenis acara perlombaan dengan jumlah peserta mencapai 1.000 orang. Dari sekitar 100 jenis perlombaan, termasuk di antaranya permainan olahraga tradisional Skotlandia, melempar batang pohon sebesar 86 kilogram dengan panjang sembilan meter, lomba menebang batang pohon, serta menghancurkan batu karang dengan palu. Selain itu, juga terdapat lomba tradisional Indonesia seperti panjat pinang. Festival tersebut akan dimeriahkan pula dengan atraksi layang-layang dari tim Singapura serta kelompok musik tradisional Skotlandia. "Tahun lalu acara ini dihadiri hingga 6.000 pengunjung. Kami harapkan tahun ini acara tersebut dihadiri sekitar 8.000 orang, dari anak-anak hingga dewasa. Setengah dari 8.000 pengunjung itu diperkirakan berasal dari keluarga ekspatriat di Indonesia. Hasil pemasukan dari penyelenggaraan acara ini akan kami sumbangkan untuk biaya pendidikan masyarakat tidak mampu di Indonesia," kata Gordon G.Benton. TJHG merupakan acara festival tradisional tahunan rakyat Skotlandia yang diselenggarakan tidak hanya di negeri asalnya, namun juga di manca negara dimana terdapat cukup banyak komunitas masyarakat Skotlandia, termasuk di Indonesia. Festival ini diselenggarakan pertama kalinya di Indonesia tahun 1975. Pada awalnya festival tersebut hanya diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat Skotlandia yang tinggal dan bekerja di Indonesia, yang jumlahnya kini sekitar 1.000-an orang. Namun dalam perkembangannya, banyak kaum ekspatriat dari bangsa-bangsa lainnya, juga warga Indonesia, ikut berpartisipasi dalam festival tersebut. Benton menjelaskan, menurut sejarahnya beratus-ratus tahun lalu, festival TJHG di negeri asalnya berawal dari keinginan mempersiapkan fisik para lelaki Skotlandia agar tetap bugar di saat sedang tidak berperang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007