Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Kuwait, Sheikh Nasser Al Mohammad Al Ahmad Al Sabah, dalam rangka memperkuat pembicaraan bilateral, serta penandatanganan kerjasama dan nota kesepahaman antar-kedua negara. Presiden menyambut kedatangan PM Kuwait dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu siang. Usai upacara kenegaraan itu dilakukan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan tersebut Presiden didampingi Mensesneg Hatta Radjasa, Menkeu Sri Mulyani, Menlu Hassan Wirajuda, Mentan Anton Apriantono, Mendag Mari Elka Pangestu, dan Mennegpora Adhyaksa Dault. Sementara itu, PM Kuwait didampingi beberapa menterinya, Dubes Kuwait untuk Indonesia, Mohammad Fadel Khalaf, dan sejumlah pengusaha Kuwait. Menurut jadwal acara kunjungan PM Kuwait Sheikh, pertemuan bilateral antar-dua delegasi terkait dengan kesepakatan kerjasama ekonomi dan teknik antara Menlu Hassan Wirajuda dan Menkeu Kuwait Bader M. Al-Humaidhi. Selain itu juga mengenai kesepakatan perdagangan antara Mendag Mari Elka Pangestu dan Menteri Negara Perdagangan dan Perindustrian Kuwait Falah Fahad Al-Hajri, kesepakatan Komite Bersama Untuk Kerjasama antara Sekjen Deplu Imron Cotan dan "Under Secretary" Deplu Kuwait Khalid Sulaiman Al-Jarallah. Nota kesepahaman kerjasama olah raga dan kepemudaan yang juga ditandatangani Sekjen Deplu Imron Cotan dan "Under Secretary" Deplu Khalid Sulaiman Al-Jarallah, serta nota kesepahaman kerjasama pertanian yang ditandatangani Sekjen Deptan Hasanuddin Ibrahim dan Sekjen Deplu Kuwait Khalid Sulaiman Al-Jarallah Menurut jadwal, pada 15.55 WIB PM Kuwait akan bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres dan sekitar 19.15 WIB menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Istana Negara. PM Kuwait akan berada di Indonesia hingga 31 Mei. Pada 2006, volume perdagangan dua negara tercatat 1,6 miliar dolar AS, naik 17,53 persen dari tahun 2005 yang 1,36 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia selama 2006 ke Kuwait 90,81 juta dolar AS atau naik 8,65 persen dibanding 2005 yang 83,58 juta dolar. Pada 2006 impor Indonesia dari Kuwait 1,51 miliar dolar AS atau naik 18,11 persen dari sebelumnya 1,28 miliar AS. Bagi Kuwait, Indonesia menempati urutan keempat negara tujuan ekspornya setelah Arab Saudi, Irak dan UEA. Indonesia menempati urutan ke-21 sebagai negara eksportir ke Kuwait di bawah Malaysia (19) dan Thailand (20). Komoditi ekspor utama Indonesia ke Kuwait adalah Plywood, tekstil dan produk tekstil, kertas, "paper board", keramik, elektronika, mebel dan bahan bangunan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007