Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta akan melakukan perbaikan dua bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah yakni Ndalem Brontokusuman dan Taman Siswa dengan pembiayaan sepenuhnya dari dana keistimewaan tahun ini.

"Dua bangunan itu adalah Ndalem Brontokusuman dan Taman Siswa. Kami sudah melakukan sosialisasi dan meminta doa keselamatan agar perbaikan bisa segera dilakukan dan berjalan lancar," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, total anggaran yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan dua bangunan tersebut mencapai Rp1,5 miliar, yaitu Rp1,2 miliar untuk perbaikan Ndalem Brontokusuman dan Rp300 juta untuk perbaikan bangunan di kompleks Taman Siswa.

Eko menyebut, pekerjaan akan dilakukan dalam waktu empat bulan sehingga paling lambat pada akhir tahun seluruh pekerjaan perbaikan dua bangunan tersebut sudah dapat diselesaikan.

Perbaikan untuk Ndalem Brontokusuman akan difokuskan di bagian belakang bangunan terlebih dulu. Bagian tersebut rusak akibat gempa beberapa tahun lalu.

"Kami akan upayakan untuk mengembalikan kondisi bangunan seperti semula," kata Eko terkait bangunan yang didirikan pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VII itu.

Sedangkan perbaikan di kompleks Taman Siswa yang meliputi Museum Dewantara Kirti Griya dan Pendopo Agung Taman Siswa akan difokuskan pada perbaikan toilet.

"Harapannya, fasilitas yang ada tersebut bisa dimanfaatkan lebih baik," katanya.

Eko menyatakan, Dinas Kebudayaan hanya dapat memberikan bantuan perbaikan kepada bangunan yang sudah berstatus sebagai cagar budaya, namun tidak untuk bangunan yang berstatus sebagai warisan budaya.

"Kami mengacu pada undang-undang yang hanya menyebutkan cagar budaya, bukan warisan budaya," kata Eko.

Selain untuk kegiatan fisik, dana keistimewaan yang diterima Kota Yogyakarta di bawah kuasa pengguna anggaran Dinas Kebudayaan akan digunakan untuk kegiatan nonfisik, di antaranya gelar budaya, misi kebudayaan ke sejumlah daerah dan membangun kemitraan dengan instansi di luar Pemerintah DIY seperti Jaringan Kota Pusaka.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017