Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Elyus Dwi Erwanto, menemukan suku cadang Condensor Discharge Ignition (CDI) untuk sepeda motor. "Untuk itu, saya menerima beasiswa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas karya tersebut," ujar mahasiswa semester enam Program Diploma-3 Jurusan Teknik Mesin ITS itu di Surabaya, Rabu. Mahasiswa kelahiran Lamongan, Jawa Timur pada 9 Maret 1986 itu menjelaskan terobosan teknologi pengapian untuk sepeda motor itu tergolong baru. "Karena selama ini, CDI yang ada di pasaran hanya single spark, sedangkan karya saya merupakan CDI Multi-Spark Terkontrol (MST - CDI)," tegasnya. Bedanya, katanya, CDI yang ada selama ini hanya mampu mengeluarkan percikan api sekali dalam setiap pembakaran, sehingga dimungkinkan ada bahan bakar yang tidak dapat terbakar sempurna. "Dengan CDI Multi-Spark maka pembakaran bisa berlangsung sempurna," kata Elyus yang hanya meraih juara III pada Astra Student Innovation Competition untuk karyanya itu. Menurut dia, RPM (variasi pada putaran mesin) yang tinggi akan membuat waktu antara dua gerakan dari multi spark akan mendorong ke arah suatu operasi yang tidak stabil terhadap mesin, sehingga hal itu perlu dihindari. "Untuk menghindari gangguan itu diperlukan sistem multi spark terkontrol pada saat RPM dari mesin atau motor melebihi suatu nilai tertentu," ungkapnya. Tentang keunggulan karyanya, putra kedua dari dua bersaudara pasangan Haskon-Usmiah itu menyatakan CDI multi spark akan meningkatkan kualitas pembakaran bahan bakar pada sepeda motor menjadi lebih sempurna. "Hal itu akan menghemat pemakaian bahan bakar, karena bahan bakar yang tidak terbakar pada spark pertama akan dibakar pada spark berikutnya," ucapnya. Selain itu, katanya, pembakaran yang sempurna akan meningkatkan kualitas emisi gas buang. "Hasil pengukuran gas buang CO pada CDI standar mencapai 1,5 persen, sedangkan pada CDI multi spark hanya 0,98 persen," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007