Tangerang (ANTARA News) - Landasan pacu ketiga (runway 3) Bandara Internasional Soekarno-Hatta jika sudah beroperasi nanti akan mampu menampung 114 pergerakan pesawat per jam, meningkat signifikan dibanding saat ini yang hanya 72 pergerakan per jam, kata Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.

"Kalau sudah terbangun bisa 114 aircraft movement (pergerakan pesawat)," kata Awaluddin usai penyerahan Sertifikat ISO 9001:2015 di Tangerang, Jumat.

Dia menjelaskan saat ini prosesnya masih pembebasan lahan, yaitu baru seitar 30 persen atau 70 hektare dari lahan yang dibutuhkan, yaitu 216 hektare.

Awaluddin mengatakan pembangunan landasan pacu ketiga tersebut, termasuk untuk pembangunan jalur penghubung (taxi way) antara parkir (apron) ke landasan pacu.

"Bulan ini mau persiapan taxi way-nya dulu, kemudian runway posisinya 500 meter dari runway utara," katanya.

Awaluddin menargetkan pembebasan lahan bisa selesai tahun ini agar pada awal 2019 sudah bisa beroperasi.

"Kalau kita bisa selesaikan (pembebasan lahan) tahun ini, penyelesaianya bisa 12 sampai 14 bulan atau sekitar Trwielan I 2019 selesai taxi way dan runway," katanya.

Landasan pacu tersebut akan memiliki panjang 3.000 meter x 40 meter yang bisa didarati pesawat berbadan besar, sekelas Boeing 777.

Menyusul pembangunan landasan pacu ketiga, AP II juga akan membangun Terminal 4 yang saat ini masih persiapan kajian teknis "detailed engineering design" (DED).

"DED tahun depan, kemudian verifikasi dulu, prosedurnya kan begitu, baru masuk ke dalam masterplan bandara, Insya Allah proses procurement dan konstruksi mudah-mudahan sudah bisa dimulai 2019," katanya.

Dia menambahkan Terminal 4 akan berada di seberang Terminal 3 di sekitar Kawasan Soewarna.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017