Paris (ANTARA News) - Unggulan utama Roger Federer dan Justine Henin membukukan sukses ketika keduanya maju ke putaran ketiga turnamen tenis Prancis Terbuka yang berlangsung di Roland Garros, Rabu waktu setempat. Petenis juara dari Swiss itu, yang mengincar kemenangan pertama di Goland Garros, harus bekerja keras untuk mengalahkan petenis "wild card" Prancis, Thierry Ascione 6-1, 6-2, 7-6 (10/8) dan petenis Italia, Potito Starace, menunggunya pada putaran ketiga. Juara bertahan putri, Justine Henin, kendati bertemu dengan petenis yang lebih muda dari dia, tetapi ia mampu mengatasi kepiawaian lawannya dan beberapa langkah lagi akan mewujudkan impiannya untuk mendapatkan gelar itu untuk ketiga kalinya. Petenis dari Belgia itu, berusaha menyamai rekor Monica Seles, petenis putri terakhir yang mendapatkan gelar hatrik di Roland Garros pada 1992, kelihatan dengan mudah akan melewati pertandingan putaran kedua ketika ia memimpin 5-0 atas lawannya yang berusia 16 tahun dari Austria, Tamira Paszek. Namun ia seperti terhenyak ketika petenis remaja itu mampu menyamai kedudukan 5-5 dan nyaris terjadi tie-break sebelum Henin mendapatkan inisiatip dalam pertandingan itu. Setelah memenangi pertandingan set pertama, petenis Belgia itu selanjutnya menunjukkan klasnya ketika mendominasi permainan untuk memenangi pertandingan 7-5, 6-1 dan pada putaran ketiga akan bertemu dengan Mara Santangelo dari Italia. "Saya mengawali permainan dengan baik tetapi kemudian seperti kehilangan intensitas," diakuinya, "Tetapi saya tetap berjuang pada set pertama itu dan saya gembira karena mampu mengatasi permainan lawan, apalagi mampu mendominasi pertandingan pada set kedua." "Saya lebih memilih cuaca yang sedikit panas dan tingkat suhu yang sedikit lebih tinggi," katanya. Cuaca dingin serta hujan kembali mewarnai pertandingan hari keempat itu dan beberapa pertandingan tertunda, namun sebaliknya beberapa pemain unggulan melaju seperti tanpa rintangan. Unggulan kedua Maria Sharapova dari Rusia bermain dengan lawannya dari Prancis, Emilie Loit, dengan angka 6-3, 7-6 (7/4) dalam tempo satu jam 50 menit tetapi akhirnya ia mengakui rasa nyeri menyerang bahunya lagi, yang membuatnya beristirahat dua bulan menjelang tampil di Paris. "Bahu saya masih belum seperti yang saya inginkan tetapi saya ingin tampil dalam turnamen ini. Saya ingin berjuang di lapangan, saya menghormati pertandingan ini," katanya. "Merupakan hal berat bagi saya untuk turun lapangan dan memenangi turnamen ini. Tetapi saya ingin melakukannya. Ini juga merupakan persiapan saya menjelang Wimbledon," tutur petenis putri itu. Ada juga kemenangan dua set yang dialami rekan senegaranya Sharapova, yaitu unggulan ketiga dan finalis yang kalah tahun lalu, Svetlana Kuznetsova, yang mengalahkan petensis Rusia, Ekaterina Bychkova, 6-0, 6-3 serta bintang yang lagi naik daun dari Serbia dan unggulan ketujuh Ana Ivanovic yang menyudahi harapan petenis Swedia, Sofia Arvidsson 6-2, 6-0. Petenis Rusia lainnya, unggulan kesembilan Anna Chakvetadze, bergabung dengan mereka setelah pada putaran kedua menang 6-2, 6-3 atas Alicia Molik dari Australia. Nasib buruk Tetapi ada petenis yang mengalami nasib buruk, yaitu juara 2004 Anastasia Myskina, ketika dikalahkan 1-6, 0-6 oleh petenis veteran dari Amerika, Meghann Shaughnessy. Amelie Mauresmo membuat para penonton bersorak gembira menyusul kekalahan petenis putra nomor satu dari Prancis, Richard Gasquet, ketika ia mengalahkan Laura Granville dari Amerika Serikat, 6-0, 7-5. Selanjutnya ia akan bertemu dengan rekan senegaranya Nathalie Dechy. Mauresmo, yang belakangan kurang latihan dalam dua bulan ini karena baru menjalani operasi appendiks, mengatakan ia merasakan permainannya semakin membaik. "Saya kira ada semacam tenaga ekstra yang saya salurkan hari ini," katanya setelah pertandingan putaran pertama. "Terkadang saya agak bingung, juga minggu lalu di Strasbourg, karena saya merasa dari hari ke hari semakin baik. Saya berharap kondisi saya semakin membaik," katanya. Kuznetsova, yang terbiasa kalah di final, empat final dalam tahun ini, mengatakan ia merasa harus lebih berpikir positip dalam menghadapi pertandingan. "Saya kira saya seharusnya memenangi empat final yang saya lakukan, tetapi saya gagal. Rasanya ini disebabkan sesuatu dari segi mental," katanya. "Tetapi saya kira saya mampu mengubah kondisi ini dan itu akan saya buktikan," katanya. Karena hujan yang menunda pertandingan Minggu dan Senin, menyebabkan beberapa partai di bagian bawah undian putri harus dimainkan belakangan. Diantara petenis yang juga melaju dari putaran kedua, adalah finalis 2004 Elena Dementieva dari Rusia dan finalis 2002 Venus Williams dari Amerika Serikat. Di bagian putera, merupakan akhir permainan bagi mantan petenis nomor satu dunia Marat Safin dari Rusia, yang kalah dua set atas Janko Tipsarevic dari Serbia serta unggulan ke-10 Thomas Berdych yang kandas di tangan Guillermo Garcia-Lopez dari Spanyol. Namun unggulan keenam Novak Djokovic dari Serbia menyudahi harapan Santiago Giraldo dari Kolombia pada putaran pertama yang seharusnya dimainkan Selasa seperti juga dilakukan Guillermo Canas dari Argentina pada putaran kedua ketika melawan Simon Bolelli dari Italia. Petenis lain yang maju ke putaran ketiga adalah unggulan keempat Nikolay Davydenko dari Rusia, menang dua set lawan Werner Eschauer dari Austria, serta juara 2003 Juan Carlos Ferrero dari Spanyol dan rekan senegaranya yang juga unggulan kesembilan Tommy Robredo. Tetapi peluang putera Amerika Robby Ginepri kandas ketika ia kalah lima set atas Diego Hartfield dari Argentina. Berarti tidak ada petenis Amerika yang maju ke putaran kedua Prancis Terbuka, untuk pertama kalinya sejak turnamen itu berlangsung pada 1968, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007