Harare (ANTARA News) - Ratusan orang warga daerah miskin Harare di Epworth menduduki sebuah sekolah dasar setelah berkembang rumor yang menyebutkan bahwa berlian ditemukan di taman bermain, menurut laporan Kamis. Para pemburu keberuntungan itu, dilengkapi dengan tongkat dan sekop serta sambil membawa sejumlah bayi di punggung mereka, menyerbu kelas, menerobos dinding pengaman di Sekolah Dasar Chinamano dan menggali halaman sekolah dalam upaya untuk mencari batu mulia itu, harian yang dikendalikan negara Herald melaporkan. Namun apa yang mereka temukan hanya beberapa potong batu kwarsa, menurut laporan itu. Pihak sekolah yang terbangun --pada Rabu-- menemukan para pria dan wanita dengan tongkat dan sekop menggali halaman sekolah untuk mencari berlian, kata harian itu. Polisi menyerukan perintah perbaikan pada titik-titik yang digali oleh para penambang yang merasa lokasi itu adalah tempat dimana terdapat berlian, tambahnya. Para pemburu berlian dadakan itu dipicu oleh kisah dari para penduduk desa di distrik Marange di timur Zimbabwe yang menjadi kaya raya dalam semalam menyusul penemuan berlian sesungguhnya. Namun pejabat kementerian pertambangan yang mengunjungi sekolah Chinamano di Epworth mengatakan bahwa batu yang ditemukan itu bukan berlian, atau sesuatu yang bernilai, kata Herald. Menurut laporan, pencarian itu terjadi setelah salah seorang siswa di sekolah menemukan dua potong kwarsa yang menyerupai batu dan menunjukkan pada kepala sekolah. Rumor kemudian menyebar bahwa berlian ditemukan di sekolah, yang mengakibatkan penyerbuan pada Selasa yang berlangsung sepanjang malam, menurut Herald. "Saya bersama dengan sejumlah wanita lain di wilayah ini dan kami datang kemari untuk mencari sendiri-sendiri," kata Merjury Kunaka. Tahun lalu, pemerintah membatalkan klaim kepada ladang berlian di Marange yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan asing dan membuka peluang bagi ribuan orang, sebagian besar dari mereka dilaporkan menjadi kaya raya di tengah krisis ekonomi Zimbabwe, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007