Surabaya (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Prof Ir Mohammad Nuh DEA menyiapkan dua piala tetap untuk Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) di Surabaya pada 9-10 Juni mendatang. "Dua piala tetap Menkominfo itu diberikan untuk kategori Tim Robot Terbaik Berbasis Teknologi Informasi (TI) atau The Best IT Based Robotic Team, baik dari KRI maupun KRCI," ujar Ketua Pelaksana KRI-KRCI 2007, Dr Ir Titon Dutono M.Eng, di Surabaya, Jumat. Menurut direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS (PENS-ITS) Surabaya itu, piala tetap dari Menkominfo itu wajar, karena Mohammad Nuh merupakan mantan rektor ITS yang merintis pelaksanaan kontes robot pertama di Indonesia. "Sebagai mantan Rektor ITS dan orang yang mengawali terselenggaranya pelaksanaan kontes robot di Indonesia, maka wajar bila beliau memberi perhatian lebih dengan menyediakan piala tetap untuk kategori sesuai kementerian yang dipimpin pak Nuh," ucapnya. Tentang penilaian untuk kategori Tim Robot Terbaik Berbasis IT, ia menjelaskan dua piala tetap itu namanya sama, tapi penilaiannya berbeda yakni kemampuan terbanyak dalam penerapan strategi atau alogritma pemrograman untuk KRI. "Untuk KRCI, penilaian untuk piala Menkominfo itu lebih menitikberatkan pada kemampuan tim dalam mengadopsi ragam teknologi informasi yang digunakan," tandasnya. Ia berharap tambahan satu piala tetap itu dapat menyemangati para peserta untuk mengikuti kontes satu tahunan itu, karena setiap kategori piala memang mempunyai makna dan prestige sendiri-sendiri. "Kalau melihat pada titik berat penilaian di KRCI, rasanya yang berkemungkinan besar akan meraih The Best IT Based Robotic adalah KRCI kategori swam, yang tahun ini baru pertama kali diadakan, dan kebetulan hanya diikuti dua robot," ucapnya. Untuk KRI, The Best IT Based Robotic Team mungkin bisa dimenangkan siapa pun juga dari 40 finalis yang akan bertanding. "Memang, kemungkinan besar diraih oleh mereka yang akan keluar sebagai juara pertama, mengingat untuk bisa tampil sebagai juara dibutuhkan kemampuan pemrograman yang bervariasi atau strategi yang banyak, tapi semuanya masih harus dilihat pada saat pertandingan," ungkapnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007