Denpasar (ANTARA News) - Pelaksanaan upacara api suci (Saitougoma) di dua tempat di Bali yang melibatkan 63 pendeta Budha dari Jepang bersama ratusan umat lintas agama, termasuk wisatawan mancanegara (wisman) yang berlibur di Bali, menerapkan konsep "nyegara-gunung". "Melalui penerapan konsep ini diharapkan mampu menyapu seluruh bala/kotoran sejak dari lautan sampai gunung, sehingga dari Bali terpancar kedamaian," kata koordinator kegiatan tersebut, Tjok Agung Mahavira, kepada ANTARA News di Denpasar, Jumat. Disebutkan bahwa "Upacara Api Suci" itu yang pertama dijadwalkan dilaksanakan Selasa (12/6) pukul 17.30 Wita di Pulau Nusa Gede (Taman Harapan) Nusa Dua, 32 Km selatan Denpasar, sebagai daerah dataran rendah yang dikitari lautan. Kemudian pada hari Kamis (14/6) pukul 17.30 Wita, dilaksanakan kegiatan serupa di Pura Besakih, Kabupaten Karangasem, 61 Km timur laut Denpasar yang merupakan daerah pegunungan. Penerapan konsep "nyegara gunung" itu, katanya, sesuai petunjuk Gubernur Bali Dewa Beratha, dengan harapan seluruh wilayah dan masyarakat Bali diberikan keamanan dan kedamaian. Made Sudiana, ketua panitia penyambutan kedatangan 63 pendeta Budha dari Jepang itu yang disebut "Panitia Mandala", sebelumnya mengatakan bahwa "Upacara Api Suci" akan dilakukan bersama tokoh-tokoh Hindu Bali dan umat lintas agama. Mengawali kedatangan 63 pendeta Budha dari Jepang itu akan diselenggarakan seminar dan diskusi "Budhisme Esoterik: Benang Merah Kesamaan Budaya Jepang dan Indonesia". Selain digelar "Upacara Api Suci" di dua tempat tersebut, juga akan diselenggarakan pementasan kolaborasi kesenian Bali-Jepang "Karma Mandala" di Ardha Candra (panggung terbuka) Denpasar, Rabu (13/6) mulai pukul 19.00 Wita. Kemudian pementasan kolaborasi kesenian Bali-Jepang "Brem Meme" di Nusa Dua Convention Hall di Hotel Westin, Nusa Dua, Jumat (15/6) mulai pukul 19.00 Wita. Khusu pada pementasan ini undangan dikenakan tiket masuk Rp50 ribu per orang untuk kegiatan sosial. Menurut Tjok Agung, penyelenggaraan "Upacara Api Suci" di dua tempat di ruang terbuka dengan ditandai penyalaan api yang berasap sebagai media doa tersebut, diharapkan masing-masing diikuti sekitar 500 orang dari lintas agama. Pendeta Hindu yang akan turut memimpin doa di Pura Besakih, masih akan dikonsultasikan dengan tokoh sepuh setempat. Sementara penyelenggaraan "Upacara Api Suci" di Pulau Nusa Gede, akan ditangani PT (Persero) Pengembangan Pariwisata Bali, yang mengelola kawasan wisata Nusa Dua. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007