Semarang (ANTARA News) - Stasiun Kereta Api Tawang Semarang dalam menghadapi rob hanya mengandalkan tiga pompa air yang dimilikinya. "Dari tiga pompa tersebut, kini hanya dua yang dapat difungsikan," kata Kepala Stasiun Tawang Semarang, Rahadi Suprapto, di Semarang, Sabtu. Ia mengatakan, sudah tidak ada cara lain yang dapat dilakukan untuk menghindari genangan rob karena memang letak stasiun lebih rendah dari saluran air yang ada di depannya. Menurut dia, rob yang biasa terjadi antara siang hingga sore tersebut, hanya menggenangi halaman depan stasiun setinggi mata kaki orang dewasa. "Kami hanya bisa mengupayakan agar air dibuang kembali ke saluran dengan menggunakan pompa air," katanya. Upaya itu dilakukan agar para calon penumpang yang akan masuk ke stasiun tidak terganggu, di samping upaya lain seperti meninggikan bangunan yang ada di stasiun itu. "Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, bagian dalam stasiun termasuk peron pemberangkatan penumpang telah ditinggikan hingga 80 sentimeter," katanya. Rob terparah yang pernah dialami Stasiun KA Tawang terjadi pada tahun 2006. Pada saat itu rob yang terjadi dibarengi dengan turunnya hujan yang cukup lebat. "Saat itu air masuk sampai ke peron pemberangkatan penumpang sehingga sempat mengganggu jadwal pemberangkatan kereta," katanya. Pada tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang, kata dia, diharapkan tidak terjadi lagi rob seperti tahun 2006. "Kami berencana untuk mengganti pompa-pompa air yang ada tersebut dengan yang baru pada Oktober mendatang," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007