Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengungkap dugaan korupsi dalam operasi tangkap tangan terkait perizinan dan proyek-proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2016-2017.

"Kita menghargai KPK bisa menangkap hal-hal seperti itu untuk setidak-tidaknya menyadarkan," kata JK di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Jumat.

Namun, Wapres juga menggarisbawahi perlunya peningkatan pengawasan anggaran di kementerian dan lembaga mengingat jumlahnya yang cukup besar.

"Ya, memang tidak semua bisa dijaga di mana pun, apalagi kita negara besar begini, begini banyak pejabatnya, jangan lupa pegawai negeri di Jakarta saja 900 ribu," kata dia.

Tim KPK mengamankan lima orang dalam operasi tangkap tangan pada Rabu dan Kamis (23-24/8) lalu, yakni Dirjen Perhubungan Laut Antonius Tonny Budiono (ATB), Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK) Adiputra Kurniawan (APK), Manajer Keuangan PT AGK S, Direktur PT AGK DG, dan Kepala Sub Direktorat Pengerukan dan Reklamasi W.

Dalam operasi tangkap tangan tersebut, KPK menemukan total uang  sekitar Rp20 miliar di Mess Perwira Dirjen Hubla yang disimpan dalam 33 tas berisi uang dalam pecahan mata uang rupiah, dolar AS, poundsterling, euro, dan ringgit Malaysia.

KPK juga mengamankan sejumlah uang dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari tiga bank penerbit yang berbeda dalam penguasaan ATB.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017