Palu (ANTARA News) - Pasar Induk Tradisional Masomba Palu di Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu malam sekitar pukul 19.10 WITA kembali terbakar.

Pantau ANTARA di lokasi kebakaran, api belum berhasil dijinakan petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Pemkot Palu.

Sejumlah kendaraan tangki air dikerahkan Pemkot Palu, namun kobaran api belum juga berhasil dipadamkan.

Sementara si jago merah beraksi memporak-porandakan bangunan dan semua dagangan yang ada, tampak warga kebanyakan hanya terpaku menyaksikan dari jarak dekat dan jauh kebakaran

Ditengah-tengah kebakaran berlangsung sesekali terdengar tangisan histeris dari pedagang yang lapak dan tokonya terbakar.

Hingga berita ini diturunkan, api masih terus bergerilya melalap bangunan pasar, termasuk pakaian-pakaian cakar (cap karung) yang merupakan pakaian eks luar negeri yang banyak dijual disatu dengan lainnya ke lokasi untuk memadamkan kobaran api.

Penyebab kebakaran pasar yang terletak di Kecamatan Palu Selatan (belakang Mall Ramayana Tatura) itu belum diketahui. Namun diperkirakan kerugian mencapai miliran rupiah.

Sebelumnya pada 8 Agustus 2017 malam, pasar tradisional Masomba juga terbakar dan sekitar 177 pedagang kehilangan tempat dan dagangan mereka.

Pemkot Palu menyebutkan sebanyak 300-an lapak yang ada di pusat perbelanjaan kedua terbesar di Palu, Ibu KOta Provinsi Sulteng itu ludes terbakar.

Kebakaran yang terjadi kali ini belum dapat diketahui jumlah lapak maupun kerugian yang dialami pemerintah kota maupun masyarakat (pedagang).

Kebakaran Pasar Masomba Palu merupakan keempat kalinya dalam beberapa tahun terakhir ini.

Arus lalulintas kendaraan menuju pasar terpaksa diblokir petugas dari Polresta Palu dan Direktorat Lalulintas Polda Sulteng guna mengurai kemacetan.

Semua arus lalulintas kendaraan motor maupun mobil dialihkan sementara untuk tidak melewati jalan menuju pasar karena masyarakat yang datang ke lokasi kebakaran terus membludak.

PT PLN Cabang Palu terpaksa memutuskan aliran listrik guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi akibat listrik.

Kepala PLN setempat, Emir Muhaimin yang dihubungi membenarkan untuk sementara arus listrik di kawasan pasar dan sekitarnya diputuskan. Karena itu, ia meminta mayarakat untuk bisa memahami kebijakan PLN yang mematikan sementara aliran listrik.

Pewarta: Anas Masa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017