Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memberikan Orasi Ilmiah dalam acara Wisuda Universitas Sjakhyakirti yang bertempat di Hotel Aryaduta, Palembang, pada Sabtu (26/08).

Menurut Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu, berbagai pembangunan Infrastruktur transportasi, di antaranya pengembangan pelabuhan Tanjung Api-Api dan melakukan pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan, membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. 

Untuk itu, Menhub Budi berharap kehadiran Universitas Sjakhyakirti yang telah mencetak dan meluluskan wisudawan-wisudawati turut mempunyai andil dan sumbangsih dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia  pada umumnya dan di Sumatera Selatan pada khususnya. Selanjutnya, para wisudawan-wisudawati dapat berperan dalam membangun Indonesia ke depannya.

"Para wisudawan dan wisudawati, saya ucapkan selamat atas capaiannya. Semangat berjuang untuk membangun Indonesia ke depannya," tutup Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan pembangunan dan pengembangan di daerah, wilayah pedalaman dan pegunungan Papua yang dilakukan Kemenhub melalui tol laut.

"Kemenhub sudah membangun dan mengembangkan tol laut untuk angkutan barang di laut yang saat ini melayani 13 (tiga belas) trayek dan tol udara sebagai integrasi dari tol laut dengan tujuan untuk pelayanan distribusi barang ke daerah, wilayah pedalaman dan pegunungan Papua untuk menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga di daerah wilayah tersebut," jelas Menhub.

Menhub menambahkan dengan semangat money follow program setiap rupiah harus bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, Menhub juga menjelaskan berbagai proyek infrastruktur di Sumatera Selatan.

Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nasrun Umar, Walikota Palembang Harnojoyo, dan Rektor Universitas Sjakhyakirti Prof. Dr. Ir. H. Faisal Daud MS.

Sementara itu, Budi Karya Sumadi berkesempatan juga memberikan kuliah umum dan dialog di Universitas Sriwijaya (Unsri).

Dalam dialog yang dipandu pakar komunikasi Effendi Ghazali dan dihadiri Rektor Unsri Anis Saggaff, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Nasrun Umar, Direktur PT Waskita Karya Adi Wibowo, di depan ratusan mahasiswa yang memenuhi Graha Unsri, dijelaskan tentang perkembangan pembangunan jaringan Light Rail Transit (LRT)  sepanjang 23 km dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sampai kawasan Jakabaring.

Menjawab pertanyaan seorang mahasiswa tentang tarif LRT, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, harga tiket LRT untuk satu kali perjalanan bakal ekonomis, sesuai kemampuan masyarakat. “Tarifnya sebesar Rp10.000,” katanya,

Menurut Menhub, tarif LRT yang berlaku akan sesuai dengan tingkat keterjangkauan masyarakat. “Di Jakarta mempunyai angka ekonomis sebesar Rp20.000 per orang dibandingkan dengan kemampuan masyarakat sekitar Rp7.000. Pemerintah  akan memberikan harga tiket sesuai kemampuan masyarakat. Sisanya akan diambil dari PSO dan dari subsidi pemerintah,” ujarnya.

Nantinya, pembangunan jaringan LRT di Palembang akan selesai dan siap beroperasi pada Juni 2018. Sedangkan untuk pemasangan rel sepanjang 23,40 km akan selesai Februari 2018.

Selanjutnya, Budi Karya juga menyampaikan akan mendorong PT. Pelindo II untuk segera melakukan peningkatan kerja sama (dengan pihak investor) untuk percepatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-api .

"Agar jangan sampai kehilangan momentum percepatan pengembangan pelabuhan Tanjung Api-api dan untuk tidak saling menunggu antara investasi terlebih dahulu atau pembangunan," ucap Menhub Budi dalam melakukan kegiatan peninjauan Pelabuhan Tanjung Api-api, pada Sabtu (26/08).

Lebih jauh Menhub Budi mengatakan kawasan Pelabuhan Tanjung Api-api saat ini masih ditemukan beberapa kendala.

"Seperti kedalaman kolam yang dangkal, rata-rata 4-5m tergantung pasang surut air, sedimentasi di sekitar dermaga dan jalan akses yang belum beraspal," urai Menhub.

Dalam peninjauannya tersebut Menhub menjelaskan ada dua solusi alternatif pengembangan Tanjung Api-api, pertama dilakukan pengerukan hingga berkedalaman maksimal -10 m LWS.

"Alternatif kedua yaitu keberanian membangun. Harus berani melakukan pembangunan pelabuhan di Tanjung Carat yang lokasinya berada 15 kilometer dari Tanjung Api-api," jelas Menhub.

Untuk itu Menhub meminta PT. Pelindo II dan PT. KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) untuk membahas masalah percepatan pembangunan pelabuhan Tanjung Api-api.

"Saya memberikan kesempatan untuk melakukan FS (Feasibility Study) dalam satu bulan ke depan dan melaporkannya paling lambat dua bulan ke depan, serta saya menunjuk Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut sebagai peninjau," tutup Menhub.

Pelabuhan Tanjung Api-api terletak di kota Banyuasin, Sumatera Selatan. Pelabuhan yang kepengelolaannya di bawah UPT Teknis KSOP Kelas II Palembang dimaksud merupakan pelabuhan Pengumpul  yang memiliki panjang dermaga (50 x 20) m2 dengan kedalaman dermaga -3,5 m LWS. Pelabuhan Tanjung Api-api saat ini mampu menampung kapal dengan bobot 464 GRT

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-api ini sudah mendapatkan izin lingkungan AMDAL dari APBD 2004 Prov. Sumatera Selatan, RIP dari APBD tahun 2013 prov Sumatera Selatan dan SID dari APBD tahun 2008 prov. Sumatera Selatan.

Adapun pembangunan Tahun 2017 dilakukan melalui APBN, untuk kegiatan penyelesaian lapangan penumpukan dan jalan menuju dermaga. Adapun posisi saat ini sedang dilakukan mobilisasi material tiang pancang dan besi beton serta pematangan lahan untuk jalan.

Pelabuhan Tanjung Api-api dibangun untuk melayani komoditas batubara dan diperkirakan Tahun 2017 ini siap untuk dioperasionalkan.

Turut hadir dalam kunjungan kerja kali ini Sekretaris Jenderal Sugihardjo, Direktur Utama PT  Pelindo II, Elvyn G Masassya, Sekretaris Daerah Pemprov Sumatera Selatan, Nasrun Umar.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017