Jakarta (ANTARA News) - Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian menggelar sarasehan bertajuk "Sinergi Pengembangan Pembinaan IKM" untuk mencari solusi terkait pembiayaan IKM.

"Modal merupakan salah satu faktor penting bagi IKM dalam mengembangkan usaha, namun mayoritas IKM memgalami kesulitan dalam mengakses sumber-sumber pembiayaan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin.

Hal tersebut, lanjut Airlangga, karena mayoritas IKM tidak memenuhi persyaratan perbankan (bankable) meskipun jenis usahanya secara prospek memiliki usaha yang layak untuk diberikan akses perbankan (feasible).

Menurut Airlangga, hal itu dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari ketidakmampuan IKM dalam melengkapi legalitas usaha di bidang industri, agunan pinjaman yang dipersyaratkan sampai dengan suku bunga yang masih dianggap tinggi.

Di sisi lain, pihak perbankan memiliki keterbatasan dalam memberikan pinjaman dengan plafon rendah, mengingat biaya operasional perbankan dalam penyediaan sumber dana pembiayaan.

"Berbagai upaya untuk meningkatkan akses pembiayaan IKM telah dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya, program prioritas dalam mendukung pemberian pembiayaan kepada sektor IKM dan diarahkan pada sektor usaha produktif," tukas Airlangga.

Adapun berbagai narasumber yang hadir dalam acara yang digelar di Ruang Garuda Kemenperin itu di antaranya, perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM dan perwakilan dari Kemenko Bidang Perekonomian.

Selain itu, perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Negara Indonesia, Kepala Dinas Provinsi, pimpinan perbakan dan para ketua asosiasi bidang IKM.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017