Jakarta (ANTARA News) -  Sebanyak 83 pasangan pada Senin mengikuti pernikahan dalam acara bernama Mantenan Massal yang diselenggarakan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) bekerja sama dengan DPP Perempuan Bangsa di Tangerang (28/8). 

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka melakukan HUT ke-11 IKI. Sebanyak 63 pasang peserta nikah dari agama Budha dan 20 pasang dari agama Islam. 

Ketua III IKI Saifullah Ma'shum menyatakan dalam sambutannya bahwa masih sedikitnya pasangan hidup yang punya akta nikah karena  biaya yang cukup mahal untuk melakukan itsbat nikah di Pengadilan Agama. 

Dalam sambutannya Sekretaris Ditjen Dukcapil Kemendagri, I Gede Suratha menyambut baik dan mendukung program ini. Ia menyatakan program ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pemerintah. 

Dalam ceramah agama yg disampaikan oleh Siti Masyrifah, diharapkan para pasangan yg baru mendapat akta kelahiran makin cinta dan sayang kepada pasangannya.  

Siti Masyrifah yang juga menjabat Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa menyatakan program ini merupakan wujud kepedulian DPP perempuan Bangsa untuk ikut membantu masyarakat mendapatkan haknya berapa akta perkawinan dan akta kelahiran. 

Pada acara tersebut hadir pemuka agama Budha Roma Pandita Adi Widya dari Magabudhi Kota Tangerang.

 Ia berpesan agak para pasangan dari Budhis untuk mempunyai kebijaksanaan dalam mengarungi rumah tangga. 

Pada acara tersebut kepada 83 pasang diberikan  kutipan Akte pernikahan yang menjadi kebutuhan mereka.

Secara simbolis  akta tersebut diberikan kepada 6 pasang yang diberikan antara lain oleh Sekretaris Ditjen Adminduk, Bendahara Umum IKI Leopard Lyman, Dewan Pengawas IKI Anton Setiawan, dan Ketua III IKI Saifullah Ma'shum.

IKI dan DPP Perempuan Bangsa juga menggelar program pembuatan akta lahir bagi anak yatim paitu seTangerang Raya. Pada acara HUT IKI ini juga diberikan akta kelahiran selama simbolis kepada para anak yatim pintu.

Hadir pada acara tersebut para Kepala Disdukcapil se -Provinsi Banten, antara lain Kota dan Kab. Tangerang, dan Kab. Serang. 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017