Washington (ANTARA News) – Hampir sepekan setelah Badai Harvey melanda wilayah luas di Teluk Amerika Serikat (AS), warga di Pantai Timur AS waspada untuk Badai Irma pada Minggu (3/9).

Untuk saat ini, kekhawatiran tersebut baru spekulasi karena badai Kategori 3 itu masih berada jauh di Atlantik, seperti dikutip dari AFP.

Rutenya, menurut perkiraan Weather Channel, "masih tidak pasti dan sulit."

Beberapa ahli cuaca memperkirakan bahwa sebuah pergerakan ke utara bisa mengenai wilayah mid-Atlantik yang padat penduduk di Pantai Timur.

Pusat Badai Nasional AS (NHC), dalam sebuah peringatan yang dikeluarkan pada pukul 11.00 pagi, mengatakan bahwa badai itu membawa angin dengan kecepatan maksimal 185 kilometer per jam), dapat menguat dalam 48 jam berikutnya.

Peringatan tersebut dikeluarkan bagi orang-orang di Kepulauan Leeward -- terletak di tempat Karibia
timur laut bertemu dengan Atlantik barat -- untuk "memantau kemajuan Irma," menambahkan bahwa
bagian dari kepulauan itu mungkin dilanda topan atau badai tropis pada malam hari.

Kepulauan tersebut, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Society, berpenduduk lebih dari 30.000 orang.

Untuk saat ini, menurut NHC, ancaman badai (Hazard Affecting Land) tidak ada.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017