London (ANTARA News) - Para pendukung Liverpool telah dicap sebagai penonton yang berkelakuan buruk pada sejumlah pertandingan Eropa, menurut laporan yang baru akan diserahkan UEFA kepada pemerintah Inggris di Brussels, Selasa. Laporan tersebut, yang dikumpulkan oleh para agen polisi rahasia dari satuan tugas Eropa yang netral selama empat tahun terakhir ini, akan diserahkan kepada Presiden UEFA, Michel Platini, kepada Menteri Olahraga Inggris, Richard Caborn. Jurubicara UEFA, William Gaillard, mengemukakan kepada Reuters, "Sejumlah insiden yang melibatkan para fan Liverpool telah kami ketahui sebelum kerusuhan dalam final Liga Champions itu terjadi dengan melibatkan para pendukung Liverpool pekan lalu. "Itu hanya satu contoh paling akhir. Apa maksud kelakukan sejumlah fans dengan mencuri tiket dari sesama suporter atau dari tangan anak-anak? Kami tahu apa yang terjadi di Athena, dan para penggemar Liverpool adalah penyebab sebagian besar terjadinya kekacauan di sana." "Terjadi 25 insiden yang melibatkan fans Liverpool di luar negeri sejak 2003 dan ini semua ada dalam laporan itu -- sebagian besar suporter tim tidak menimbulkan kerusuhan sama sekali." Sementara itu, Liverpool telah menyerahkan laporan mereka sendiri kepada UEFA yang mengecam pengaturan keamanan pada pertandingan final tersebut. Gaillard menambahkan, "Anda harus menanyakan diri anda sendiri mengapa pada pertandingan yang sama, dengan kondisi yang sama, tidak terjadi kesulitan apa pun bagi fans Milan -- hanya terjadi pada fans Liverpool." Para penggemar Liverpool harus bertanggung jawab atas bencana yang terjadi pada final Piala Eropa tahun 1985 di stadion Heysel di Brussels ketika 39 orang yang sebagian besar fans Italia tewas setelah tembok roboh menyusul serbuan fans Liverpool menjelang pertandingan melawan Juventus. Tragedi itu menyebabkan klub-klub Inggris dilarang mengikuti kompetisi Eropa selama lima tahun. (*)

Copyright © ANTARA 2007