Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa ditutup menguat sebesar 16,23 poin di tengah harapan perbaikan ekonomi global.

IHSG BEI ditutup naik 16,23 poin atau 0,27 persen menjadi 5.829,97 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 1,40 poin (0,14 persen) menjadi 968,29 poin.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa sebagian besar data ekonomi Tiongkok hingga kawasan Eropa yang menunjukan perbaikan menopang mayoritas pergerakan bursa saham di kawasan Asia, termasuk IHSG.

"Data ekonomi Tiongkok dan Eropa memberi harapan kebangkitan ekonomi global," katanya.

Ia menambahkan bahwa saham-saham sektor pertambangan di dalam negeri yang mengalami peningkatan turut menjadi salah satu penopang bagi pergerakan IHSG.

Kendati demikian, lanjut dia, investor asing yang kembali berada pada posisi lepas saham, menahan kenaikan IHSG lebih tinggi. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Selasa (5/9), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp510,05 miliar.

Analis Indosurya Mandiri Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan bahwa secara teknikal, IHSG masih bergerak dalam pola konsolidasi wajar seraya menguji level batas bawah di 5.771 poin.

"Jika level batas bawah itu dipertahankan maka IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan dan mencetak rekor baru dalam beberapa waktu mendatang," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 319.868 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,180 miliar lembar saham senilai Rp5,764 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 181 saham menurun, dan 113 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei turun 122,44 poin (0,63 persen) ke 19.385,81, indeks Hang Seng menguat 1,09 poin (0,00 persen) ke 27.741,35, dan Straits Times menguat 20,02 poin (0,62 persen) ke posisi 3.250,99. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017