Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat tipis sebesar enam poin menjadi Rp13.332 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.338 per dolar Amerika Serikat (AS).

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS, sentimen inflasi Indonesia yang terjaga masih menjadi salah satu faktor penopangnya.

"Laju inflasi tahunan masih berada di target Bank Indonesia di kisaran 3-5 persen," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2017 mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2017 sebesar 2,53 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2017 terhadap Agustus 2016) sebesar 3,82 persen.

Fokus selanjutnya, ia menambahkan bahwa perhatian investor akan tertuju pada rilis indeks keyakinan konsumen Indonesia, data itu akan memberi gambaran akan perekonomian Indonesia.

"Peningkatan keyakinan akan memperkuat mata uang rupiah," katanya.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang bergerak menguat turut menjadi salah satu faktor penopang mata uang domestik.

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,45 persen menjadi 48,80 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,45 persen menjadi 53,62 dolar AS per barel.

Di sisi lain, lanjut dia, penguatan rupiah juga turut terbantukan dengan adanya penyelenggaraan International Conference dan Call for Paper (ICCAP) 2017 yang dinilai mampu memperkuat jaringan antara pemerintah, akademisi dan pelaku bisnis khususnya di sektor perdagangan.

"Hal itu diharapkan barang-barang yang dihasilkan di Indonesia diterima global, pada akhirnya memperkuat nilai tukar rupiah," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini (6/9) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.337 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.336 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017