Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia menyambut baik upaya pemerintah Timor Leste untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja di negara itu. Pernyataan itu dikemukakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, saat melakukan jumpa pers bersama Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. "Saya memberikan penghargaan dan menyambut baik atas upaya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja di Timor Leste," katanya. Menurut Presiden, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja di Timor Leste dapat menjadi modalitas untuk meningkatkan kerjasama antara kedua negara di masa mendatang. "Kita berharap nanti ada Departemen Bahasa Indonesia di universitas di Timor Leste dalam konteks pendalaman bahasa Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kerjasama lebih baik lagi," ujarnya. Presiden juga mengatakan bahwa bahasa Indonesia mirip dengan bahasa Melayu yang digunakan di Malaysia dan Brunei Darussalam, sehingga jika masyarakat Timor Leste memahami bahasa Indonesia, maka masyarakat Timor Leste dapat juga berkomunikasi dengan Malaysia dan Brunei Darussalam. Sementara itu, Ramos Horta di akhir sambutannya mengatakan bahwa ia berharap dalam kunjungannya mendatang ke Indonesia dapat menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia. Dia mengatakan sekalipun ia bukanlah penyair atau mahir dalam berbahasa Indonesia, namun dari waktu ke waktu bahasa Indonesianya makin baik. Dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden, Ramos Horta telah memberikan sinyal kedekatannya dengan RI, antara lain dengan menggunakan bahasa Indonesia pada sebagian pidatonya. Bahasa Indonesia tetap digunakan oleh sebagian besar rakyat Timor Leste dan banyak warga Timor Leste yang sangat menggemari program-program televisi Indonesia yang dapat ditangkap di wilayah Timor Leste. Memperhatikan kenyataan itu, Presiden Ramos Horta bermaksud mengusulkan perubahan konstitusi Timor Leste -- khususnya terkait dengan pasal mengenai penggunaan bahasa -- untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja. Dalam hal ini, bahasa Portugis dinilai sulit dipelajari oleh kebanyakan penduduk Timor Leste dan tidak dipakai di kawasan. Oleh karena itu, Ramos Horta berharap Indonesia dapat membuka Pusat Kebudayaan/Bahasa Indonesia di Timor Leste. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007