Jakarta (ANTARA News) - Volume ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) selama April 2007 mengalami kenaikan sekitar 200ribu ton dibandingkan kinerja bulan sebelumnya sejak harga CPO dunia meroket hingga sempat melampaui 850 dolar AS per ton. Direktur Perdagangan dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Agus Suherman, ketika dihubungi Selasa, mengatakan bahwa volume ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (CPO) yang pada Maret mencapai 1,088 juta ton naik menjadi 1,235 juta ton. "Kenaikan ekspor bulan April sebesar 44,2 persen," ujarnya. Meskipun demikian, katanya, jika dibandingkan kinerja ekspor bulan April tahun lalu, justru April 2007 mengalami penurunan tipis. Volume ekspor CPO selama April 2006 mencapai 1,349 juta ton. Secara nilai, ekspor pada bulan Maret mencapai 493 juta dolar AS dan meningkat menjadi 711 juta dolar AS. Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri di Departemen Perdagangan, Diah Maulida, mengatakan bahwa kinerja ekspor total dapat terdorong akibat kenaikan harga CPO di dunia. Kinerja ekspor non migas selama April 2007 terbesar memang terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 218,2 juta dolar AS sementara penurunan ekspor terjadi pada mesin/peralatan listrik sebesar 121,2 juta dolar AS. Ekspor non-migas April 2007 mencapai 7,35 miliar dolar AS atau turun 3,75 persen dibanding Maret 2007 sedangkan dibanding ekspor April 2006 meningkat 23,63 persen. Menanggapi penurunan ekspor non migas selama April itu, Diah mengatakan hal itu kemungkinan terjadi karena siklus bulan per bulan. "Bisa jadi di bulan ini turun, lalu naik lagi di bulan berikutnya," ujarnya. Secara kumulatif, nilai ekspor non migas Indonesia Januari-April 2007 mencapai 28,52 miliar dolar AS atau meningkat 22,67 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-April 2007 meningkat 6,68 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, ekspor hasil industri serta hasil tambang dan lainnya naik masing-masing sebesar 19,47 persen dan 50,17 persen. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007