Jakarta (ANTARA News) - PT Indosat Tbk berencana meluncurkan satelit baru untuk menggantikan satelit Palapa-C2 yang akan berakhir beroperasi pada Januari 2011. "Kita akan luncurkan satelit kita yang baru. Saat ini sedang dalam proses pengadaan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah kita putuskan untuk masalah satelit kita yang baru," kata Direktur Utama Indosat yang baru terpilih, Johnny Swandi Sjam, dalam jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Indosat, Jakarta, Selasa petang. Dia mengatakan, Indosat harus sudah meluncurkan satelit baru paling lambat pada 2009 untuk menggantikan satelit yang lama yang berada di slot orbit 113 derajat Bujur Timur. Sementara itu, Direktur Corporate Service Indosat yang baru, Wahyu Wijayadi, mengatakan Satelit Palapa-C2 masih beroperasi seperti biasanya dan digunakan untuk operasional sehari-hari. Dalam buku laporan tahunan 2007 Indosat disebutkan Satelit Palapa-C2 memiliki umur manfaat yang terbatas, yang saat ini diperkirakan akan berakhir pada bulan Januari 2011. Berbagai faktor dapat mempengaruhi umur operasional dari satelit Palapa-C2, termasuk kualitas rancang bangun, daya tahan komponen, jumlah bahan bakar yang tersedia, peralatan peluncuran yang digunakan serta metode pamantauan dan pengoperasian satelit. Laporan tahunan itu juga menyebutkan satelit dapat berhenti beroperasi sebelum Januari 2011 dan Indosat berkeyakinan perbaikan semasa di orbit tidak layak. Bila satelit tersebut mengalami gangguan teknis atau kegagalan, maka pemerintah dapat menetapkan Indosat telah gagal dalam mengoptimalkan orbit yang ditetapkan berdasarkan lisensi Indosat, yang dapat berdampak pada keputusan pemerintah untuk mencabut lisensi Indosat dan memberikan kepada salah satu kompetitor. Mengenai permasalah slot orbit satelit 150,5 derajat yang telah dilepas haknya (supress) oleh ITU (International Telecommunication Union), Wahyu Wijayadi mengatakan, pihaknya telah mengajukan rencana bisnis baru untuk pengelolaan slot orbit satelit 150,5 derajat Bujur Timur kepada pemerintah. "Untuk 150 itu kita sudah mengajukan bisnis plan kepada pemerintah, karena yang punya hak itu pemerintah, untuk diijinkan kembali menggunakan slot satelit 150 derajat karena operator lain ternyata juga menginginkan, sehingga masing-masing operator diminta untuk mengajukan bisnis plannya," kata Wahyu. Dia mengatakan, pemerintah kemudian akan menetapkan operator mana yang kira-kira paling layak untuk diberikan slot orbit satelit 150,5 derajat Bujur Timur. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007