Lagos (ANTARA News) - Para pejabat Asosiasi Sepak bola Nigeria, Selasa, menegaskan Berti Vogts masih bertugas di asosiasi negara itu, bertentangan dengan berita media setempat bahwa pelatih asal Jerman itu sudah memutuskan kontraknya. "Vogts masih bertugas di NFA. Itu hanya rumor karena baru satu jam lalu asistennya meminta agar kami membantu kembali pengaturan untuk mendapatkan visa supaya bisa berangkat Minggu," kata jurubicara NFA, Ademola Olajire, kepada AFP. "Dia sudah menyerahkan daftar pemain untuk pertandingan kami berikutnya lawan Niger di Niamey. Ini jelas tidak mungkin dilakukan oleh seseorang yang sudah menyerahkan jabatannya. Karena itu kami berharap dia akan memimpin tim ke pertandingan penting Piala Afrika." Kendati demikian, pejabat NFA mengakui bahwa asosiasi telah menerima beberapa surat dari pengacara yang mewakili Vogts mengenai perlunya kembali menegosiasikan lagi kontraknya, tapi mereka belum menerima sesuatu keputusan definitif dari pelatih itu sendiri bahwa dia sudah meninggalkan jabatannya. Vogts yang mantan pelatih Jerman dan Skotlandia - yang pamornya menurun pada akhir pekan ketika Nigeria ditundukkan Uganda 2-1 dalam kualifikasi Piala Afrika - menandatangani kontrak empat tahun pada Februari di London dengan tugas agar negara itu bisa lolos ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Tapi sejak semula dia sudah bentrok dengan asosiasi karena kekurangan dana gagal membayar gajinya tiga bulan. Seperti dikutip Vogts mengatakan telah terjadi pelanggaran kontrak oleh NFA, tapi Olajire menandaskan asosiasi tidak punya utang terhadap pelatih itu. "Gaji dia berikutnya adalah pada 21 Juni," kata jurubicara NFA. Perusahaan telepon Globacom bertanggungjawab penuh terhadap kontrak pelatih itu, yang mengeluarkan sekitar 60.000 ero tiap bulan dan seorang pejabat dari perusahaan itu juga menyatakan mereka tak pernah lalai membayar gaji Vogts. "Kami selalu memenuhi ketentuan kontrak dan belum diberi tahu bahwa dia sudah lengser," kata seorang eksekutif perusahaan itu. Badan eksekutif NFA akan mengadakan pertemuan awal pekan depan untuk membahas beberapa isu menyangkut tindakan tidak disiplin dari Vogts. "Salah satu kasus itu adalah kenyataan bahwa dia menghasut para pemain agar tidak menghadiri makan malam yang diadakan Komisi Tinggi Nigeria di Kenya. Ini penghinaan terhadap pemerintah Nigeria," kata seorang pejabat. (*)

Copyright © ANTARA 2007