New York (ANTARA News) - Penahanan empat tersangka teroris yang dicurigai sebagai anggota kelompok Islam radikal dan dikhawatirkan akan menghancurkan Bandara John F Kennedy (JFK) di New York, memberikan imbas negatif terhadap umat muslim, demikian menurut tokoh masyarakat Muslim Indonesia di New York, Syamsi Ali. "Sudah pasti setiap kali ada kejadian, sedikit banyak akan memberikan dampak negatif kepada umat Muslim. Sikap kita adalah, selalu mengharapkan agar kasus-kasus tersebut segera diproses sehingga ada klarifikasi yang jelas. Kalau tidak jelas, itu akan mengganggu persepsi orang lain tentang umat Islam," kata Syamsi, ketika menjawab pertanyaan ANTARA di New York, Rabu. Namun, ujar Ketua Dewan Masjid Al-Hikmah New York itu, hingga kini belum ada laporan atau peristiwa yang tidak mengenakkan yang dialami anggota-anggota masyarat Muslim Indonesia di AS, termasuk New York, menyusul dengan berbagai pemberitaan media massa AS tentang penangkapan para tersangka baru-baru ini. Jika keempat tersangka itu memang benar-benar memiliki rencana seperti yang dituduhkan, tegas Syamsi, maka hal itu sangat bertentangan dengan norma-norma agama Islam. Tentang pemberitaan sebagian media massa AS yang melaporkan peristiwa ini dengan kecenderungan menyudutkan umat Islam secara umum, Syamsi mengatakan dirinya tidak terkejut melihat ada media massa yang tidak menempatkan kasus rencana teror ke Bandara JFK dengan tepat. "Ada kecenderungan untuk menumbuhkan persepsi bahwa umat Islam tidak bisa dipercaya begitu saja. Seakan-akan mengingatkan 'Berhati-hatilah dengan umat Islam karena mereka tidak bisa dipercaya'," ujarnya, mengacu kepada para tersangka yang berasal dari kalangan 'orang biasa'," katanya. Salah satu tersangka yang ditahan, Russel Defrietas, adalah pensiunan petugas kargo di Bandara JFK. Menurut Syamsi yang kerap melakukan dialog antar agama, termasuk dengan kalangan Kristen dan Yahudi, pencitraan negatif media terhadap Islam untungnya tidak terlalu mempengaruhi pandangan positif tokoh-tokoh agama lainnya tentang masyarakat Muslim. "Tokoh-tokoh agama lain sudah tahu, banyak kejadian atau kasus yang sangat didramatisasi, yang masalahnya jauh lebih kecil dari yang diberitakan. Mereka sudah kebal (untuk tidak terpengaruh, red)," ungkapnya. Sementara itu, Syamsi juga menyesalkan umat Islam yang tidak dapat mengontrol lidah mereka saat berbicara dan terpancing mengeluarkan kata-kata yang bisa ditangkap pihak lain sebagai memiliki niat jahat dan berakibat merugikan diri sendiri. "Misalnya ketika emosi mengeluarkan perkataan 'Kalau ada kesempatan akan saya balas'. Umat Islam harus lebih menjaga lidah mereka," katanya, mengingatkan. Empat tersangka yang kemungkinan merencanakan serangan teroris ke JFK -- bandara paling sibuk di New York -- secara terpisah telah ditangkap sejak pekan lalu. Keempatnya adalah Kareem Ibrahim (warga negara Trinidad dan Tobago), Abdul Kadir (WN Guyana), Russel Defreitas (warga kulit hitam AS) dan Abdul Nur. Mereka juga dituduh memiliki rencana menghancurkan pipa-pipa di daerah Queens, New York, yang menyalurkan bahan bakar pesawat dari kilang minyak di Linden, New Jersey. Kareem Ibrahim dan Abdul Kadir ditahan di Trinidad dan Russel Defreitas ditahan di wilayah Brooklyn di New York. Abdul Kadir adalah tersangka terakhir yang ditahan -- di Trinidad -- setelah ia menyerahkan diri ke kantor polisi di ibukota negara Trinidad, Port-of-Spain. Russel dijadwalkan akan dihadirkan ke persidangan di Brooklyn pada Rabu (6/6), sementara tiga lainnya akan diupayakan untuk diekstradisi ke Amerika Serikat. (*)

Copyright © ANTARA 2007