Pemalang (ANTARA New2s) - Empat anak Dulmatin, pelaku kasus bom Bali, yang sebelumnya dideportasi dari Filipina, saat ini dipastikan sudah berada di rumahnya di Pemalang, tetapi keberadaan mereka masih dirahasiakan oleh pihak keluarganya. Ayah tiri Dulmatin, Jazuli di Pemalang, Kamis, mengemukakan bahwa keempat anak Dulmatin memang telah berada di Pemalang, Sabtu lalu (2/6) dan selanjutnya pada Senin (4/6) mereka dibawa ke ibu kandungnya di Petarukan. "Setelah berada di Pemalang pada Sabtu lalu (2/6) dua hari kemudian keempat anak tersebut, yaitu Adiba (9), Usama (7), Adija (4), dan Musaiba (2) dibawa ke ibu kandungnya di Petarukan," katanya. Saat ini, kata Jazuli, seluruh anak-anak Dulmatin bersama ibu kandungnya, Istiada, di Pemalang, namun demikian mereka tidak diperkenankan ibunya untuk menemui orang lain yang belum dikenalnya, kecuali keluarga besar mereka. Menurut dia, Istiada, dan keluarga lainnya lebih memilih mengurung diri dalam rumahnya di Jalan Ahmad Yani, Pemalang. "Rumah itu selalu terkunci rapat dan anaknya tidak diperkenankan menemui orang yang belum dikenalnya," katanya menjelaskan. Sedangkan rumah Dulmatin yang dulunya menjadi tempat tinggal sebelum kasus bom Bali di Jalan Pemali, Kebodalem, Kabupaten Pemalang, kini dibiarkan terbengkelai dan sudah dikosongkan sejak lama. Ia menambahkan keempat anak Dulmatin tiba di Pemalang dari Filipina dalam keadaan sehat dan selamat. "Nantinya anak-anak Dulmatin akan tetap kami sekolahkan biar menjadi siswa yang pandai," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007