Jambi (ANTARA News) - Ditengah pesatnya pertumbuhan industrialisasi dunia, sektor pertanian masih menjadi andalan penyerapan angkatan kerja di Indonesia, meski lahan pertanian terus menyempit. Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian, Kaman Nainggolan, dalam pertemuan teknis perencanaan ketahanan pangan wilayah barat di Jambi, sektor pertanian saat ini masih menyerap 40 persen dari total angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 106 juta orang. Penyerapan tenaga kerja yang amat tinggi di bidang pertanian membuat sektor ini masih menjadi acuan dan diandalkan dalam usaha menekan tingginya angka penganguran, kata Nainggolan dalam pertemuan yang dibuka oleh Wakil Gubernur Jambi, Antony Zeidra, Kamis. Pada 2004 sektor pertanian menyerap 40,6 juta orang angkatan kerja, pada 2005 meningkat menjadi 41,8 juta orang atau naik 2,97 persen, dan terakhir pada 2006 menyerap 40 persen dari total angkatan kerja yang berjumlah 106 juta orang itu. Hal itu juga dibarengi pembangunan pertanian dan ketahanan pangan dalam dua tahun terakhir memperlihatkan kondisi yang amat baik. Seperti pencapaian PDRB pertanian, di luar perikanan dan kehutanan tumbuh 2,55 persen pada 2005 menjadi 3,50 persen pada 2006. Ia menjelaskan, walau secara makro ketersediaan pangan dalam kondisi baik, namun pada tatanan mikro menurun. Untuk meningkatkan kemandirian pangan dan memperluas penyerapan tenaga kerja pemerintah telah memfokuskan pengembangan sektor pertanian dengan lima komoditas strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, tebu dan daging sapi. Produksi kelima komoditas untuk mencapai swasembada sehingga ketergantungan terhadap pasar impor dan gangguan instabilitas penyediaan pangan dapat diredam, kata Nainggolan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007