Hamburg (ANTARA News) - Mulanya publik memandang dirinya dengan sebelah mata, kini ia dapat menepuk dada karena tim asuhannya telah mengoleksi sejumlah kemenangan dan memunculkan beberapa pemain muda berbakat. Publik terlanjur kena "sindroma asisten", yang menganggap seorang asisten sekedar bawahan dari bos. Padahal sukses tidaknya seseorang lebih ditentukan oleh kemauan dan kerja keras di lapangan. Tidak percuma bila Jerman berjuluk tim Panser, yang siap merangsek lawan dari menit awal sampai detik akhir pertandingan. Ketika Juergen Klinsmaan menjadi pelatih kepala di tim Jerman, Loew menjadi asisten. Asosiasi Sepakbola Jerman kemudian memromosikan Loew untuk menggantikan Klinsmann. Publik setempat kemudian berujar, apa yang dapat dilakukan oleh seaorang asisten untuk lolos masuk babak final Piala Eropa 2008 yang diadakan di Swiss dan Austria. Penampilan Jerman di bawah pelatih Loew tampak menjanjikan. Dalam babak kualifikasi Piala Eropa di grup D, Jerman menang atas Slovakia dengan skor 2-1. Jerman kini merenggut enam kali menang dan sekali imbang dalam tujuh kali pertandingan selama babak kualifikasi. Ini berkat polesan dari Loew. "Sampai kini kami belum terkalahkan dalam babak kualifikasi Piala Eropa 2008," kata Loew dalam jumpa pers sesudah melawan Slovakia. "Tidak banyak tim yang berprestasi sama seperti kami, terlebih setelah Piala Dunia selesai digelar," demikian Reuters,

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007