Sydney (ANTARA News) - Badai ganas kembali mendera Australia bagian timur, Sabtu, dan pihak berwenang menegaskan dua korban meninggal dua selain mengkhawatirkan lima lainnya yang kendaraannya disapu air saat melaju di suatu jalan raya. Wilayah Hunter Valley dan Central Coast di utara Sydney sudah dinyatakan sebagai daerah bencana. Di tempat itu, banjir seketika dan angin puyuh telah memutus aliran listrik bagi sedikit-dikitnya 60 ribu rumah dan membuat 200 warga mengungsi. Tim penyelamat bersiap naik ke suatu kapal besar pengangkut batu bara yang kandas, meski kapal itu dikhawatirkan pecah dan menimbulkan bencana lingkungan hidup. Polisi menemukan sepasang mayat berusia 50-an tahun, yang kendaraannya tersapu air saat melintas jembatan. Pencarian juga dilanjutkan untuk menemukan sepasang suami-istri dan tiga anak mereka yang hilang akibat kendaraan mereka terbawa saat amblas yang terjadi di suatu bagian jalan raya. Amblas itu disebabkan sungai kecil yang arusnya menjadi besar akibat hujan dan menciptakan jurang selebar 10 meter. Para pencari menemukan mobil keluarga itu sudah babak belur di hilir sungai tetapi tidak ada orang di dalamnya. Para polisi penyelam juga ikut dalam pencarian tersebut. Meski Australia memasuki libur panjang akhir pekan, para pejabat menganjurkan pengguna jalan membatalkan rencana kunjungan ke tempat-tempat tujuan wisata di bagian utara negara tersebut karena sejumlah jalan utama ditutup. Biro Meteorologi mengatakan topan telah menyebabkan curah hujan setinggi 300 milimeter di beberapa daerah dan kecepatan angin mencapai 120 kilometer per jam. Biro tersebut juga mengatakan keadaan mulai mereda sebentar pada Sabtu pagi namun akan kembali memburuk. Terdapat lima ribu kali panggilan telefon darurat saat badai terjadi. Julie Evans, petugas biro tersebut, mengatakan bahwa topan yang sudah menyebabkan banjir besar di Newcastle, kemungkinan akan menghebat sewaktu bergerak ke selatan melewati Sydney sebelum mengarah ke laut. "Akan memburuk sbelum badai itu bergerak menghilang ke timur," kata Evans kepada Sky News. Layanan kapal ferry di Sydney kembali ditangguhkan pada hari kedua. Pihak berwenang mengatakan sedikit-dikitnya selusin kapal rekreasi di Sydney Harbour, tali penambatnya putus sehingga kapal itu kandas, dan lebih dari 30 kapal lainnya harus ditarik ke tempat aman. Kapal pengangkut 30 ton batu bara, Pasha Bulker, yang kandas saat topan pertama kali melanda, secara struktur masih tampak baik dan tidak ada tanda kebocoran pada 800 ton minyak dan bahan bakar yang dibawanya. Penyelamatan Pasha Bulker berlangsung dramatis karena satu helikopter dengan berani menentang kekuatan angin kencang agar dapat mengambil awak asal Filipina dan Korea dari dek kapal, ke tempat aman, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007