Jakarta (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menyosialisasikan status dan aktivitas Gunung Agung di Provinsi Bali kepada masyarakat setempat.

Pada Senin, kegiatan sosialisasi aktivitas Gunung Agung disampaikan pemerintah di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali.

"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BNPD, BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Karangasem dalam memberikan informasi aktivitas Gunung Agung kepada masyarakat," kata Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani dalam rilis di Jakarta, Senin.

Acara sosialisasi yang dipimpin Camat Bebandem bersama Danramil Karangasem diikuti sekitar 100 orang, terdiri atas kepala desa, kepala dusun, guru, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Bebandem yang berada di sektor tenggara 12 km yang masuk dalam rekomendasi zona bahaya dan tidak boleh ada aktivitas.

Dalam diskusi juga diterangkan lebih lanjut mengenai posisi desa-desa yang aman dan tidak aman dari ancaman letusan Gunung Agung yang akan datang.

Juga disampaikan mengenai tempat pengungsian yang aman dari ancaman letusan mendatang.

PVMBG hadir sebagai narasumber yang memberikan informasi terkait potensi bahaya dan pemahaman peta kawasan rawan bencana (KRB).

"Dalam sosialisasi ini terutama mengenai aktivitas Gunung Agung terkini, potensi bahaya letusan Gunung Agung dan pemahaman mengenai peta KRB Gunung Agung dan rekomendasi kawasan bahaya di level IV (Awas)," kata Kasbani.

PVMBG juga menyampaikan informasi perkembangan aktivitas Gunung Agung pada rakor harian di Posko Utama Tanah Ampo serta menginformasikannya melalui media cetak dan elektronik dari dalam dan luar negeri.

Sebelumnya sosialisasi aktivitas Gunung Agung juga disampaikan kepada komunitas pengusaha perhotelan dan pariwisata di Kabupaten Badung.

Kasbani menambahkan sosialisasi akan terus dilanjutkan terutama kepada masyarakat yang ada di pengungsian dan dilaksanakan di bawah koordinasi BNPB.

Kementerian ESDM juga telah membentuk tim siaga bencana yang saat ini terus berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) dalam melakukan berbagai macam simulasi untuk menjamin ketersediaan listrik dan BBM apabila kondisi terburuk terjadi.

"Data aktivitas masih tetap tinggi, gempa-gempa vulkanik cenderung tinggi dan fluktuatif. Analisis menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Agung saat ini masih mengarah ke potensi letusan. Pengamatan visual Gunung Agung pada Senin ini pukul 17.32 WITA, asap kawah teramati putih tipis dengan tekanan lemah tinggi," jelas Kasbani.

Dengan statusnya yang masih Awas, ia meminta masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak melakukan pendakian dan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, yakni dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area dalam radius sembilan km dari kawah puncak, ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 12 km.

Seluruh masyarakat maupun pemerintah daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi Magma Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.

"Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana. Para `stakeholder` di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation)," kata Kasbani.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017