Jakarta (ANTARA News) - Para dosen dari perguruan tinggi swasta dan negeri perlu aktif membuat proposal penelitian untuk bidang kajian tertentu yang berkualitas, sehingga mampu meyakinkan pemberi dana penelitian untuk menyetujui rencana risetnya, kata Ketua Departmen biologi Intitut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Alex Hartana. "Penyandang dana penelitian cukup banyak, seperti DP2M Ditjen Dikti Depdiknas, Deptan, Kementerin Ristek/BPPT, pemda dan lembaga swasta, sehingga menjadi tantangan para dosen untuk berkreatif menyusun proposal penelitian," katanya ketikaa berbicara pada Workshop Penyusunan Proposal Penelitian di Universitas Tama Jagakarsa (UTJ), Jakarta, kemarin. Dalam acara yang dihadiri Rektor UTJ Drs H Tama Sembiring, SH, MM dan Dosen Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) Prof Dr Darwin Sebayang itu, Alex Hartana menegaskan, menegaskan tugas dosen tidak hanya mengajar seperti guru SD-SMA, tapi harus melaksanakan peneltian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai makna Tri Dharma Pergurun Tinggi. Menurut dia, penggalakan kegiatan penelitian bagi dosen yang hasilnya ditulis ke dalam jurnal ilmiah, akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan bagi kampus, mahasiswa dan dosen yang bersangkutan. "Tanpa aktif melaksanakan peneltian, maka tidak akan terwujud inovasi pengembangan ilmu untuk pembaruan akademik dan hasil produk untuk industri," katanya. Alex menambahkan, dana penelitian dari Ditjen Dikti Depdinas disediakan untuk enam kelompok, yakni dosen muda dengan dana Rp10 juta yang bertujuan pembinaan calon peneliti, dana Rp40 juta untuk penelitian memperkaya khasanah iptek dan budaya, dana Rp50 juta untuk penelitian penciptaan inovasi dan pengembangan iptek. Selain itu, dana Rp75 juta untuk penelitian kerjassama antar perguruan tinggi, dana Rp90 juta untuk peneltian peningkatan pendidkan pasca sarjana dan dana Rp300 juta untuk penelitian pengembangan produk indutri. "Bahkan, Deptan menawarkan pembiayaan penelitian Rp500 juta per proposal, jika hasil penelitian akan dapat membudidayakan produk pertanian dan peternakan," katanya. Sementara itu, Rektor UTJ Drs H Tama Sembiring mengatakan, lembaga yang dipimpinnya akan terus menerus mengembangkan kemampuan riset, untuk mengantisipasi perkembangan jaman menuju duni bisnis yang serba inovasi. Dia berharap, acara workshop yang menghadirkan 19 proposal penelitian dari 23 dosen di UTJ dengan bekerja sama dengan Universitas Tun Hussein Onn Malysia, akan mampu menghasilkan penelitian yang inovasi untuk memajukan UTJ dan masayarakat Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007