Hongkong (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menemukan berbagai kejanggalan menyangkut tenaga kerja wanita Indonesia di Hongkong, Senin, dan meminta Menteri Luar Negeri untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Saat melakukan kunjungan ke KJRI Hongkong, sejumlah TKW mengadukan nasibnya ke Wapres. Lili dan Dewi Khusnul Khotimah asal Jawa Timur mengatakan, seharusnya setiap bulan mereka mendapat upah 3.400 dolar Hongkong (sesuai upah minimum), namun ternyata hanya menerima 400 dolar saja. "Potongannya sampai 3000 dolar pak, alasannya macam-macam," katanya membuat Kalla prihatin. Selain itu, Lili juga melaporkan bahwa dirinya tidak pernah mendapat libur dan harus bekerja setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu. "Mestinya itu dibayar sebagai lembur," kata Kalla, Ada 109.000 TKW asal Indonesia di Hongkong dan bekerja di berbagai sektor terutama pembantu rumah tangga. Macam-macam perlakuan diterima mereka, seperti dibayar di bawah upah minimum, tidak pernah diberi cuti, sampai mendapat pelecehan seksual. Sebagian di antara yang ditemui wartawan rombongan Wapres, para TKW itu juga mengeluhkan pelayanan yang kurang semestinya dari KJRI Hongkong.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007