Hongkong (ANTARA News) - Mantan CEO Bukaka Group, Jusuf Kalla, yang kini menjadi Wakil Presiden, tiba-tiba saja menghentikan langkahnya saat akan memasuki pintu pesawat Garuda Indonesia di Bandara Hongkong, yang siap menerbangkannya kembali ke Tanah Air dari kunjungan kenegaraan ke China. "Lihat garbarata ini. Ini produksi Bukaka sepuluh tahun lalu. Dari dulu Bukaka sudah jadi pemain global, bukan hanya lokal," katanya, seperti dilaporkan wartawan Antara dari Hongkong, Selasa. Kalla yang sudah meninggalkan jabatannya sebagai CEO ketika terjun ke dunia politik meminta rombongan berhenti sejenak dan menjelaskan bahwa semua bandara baru di Asia, seperti Hongkong, Singapura, Bangkok, dan Malaysia menggunakan belalai yang menghubungkan penumpang dari Bandara ke dalam pesawat (garbarata) produk Bukaka. "Bandara Hongkong ini menggunakan 60 unit garbarata produk Bukaka. Waktu itu nilai kontraknya 30 juta dolar AS," kata Kalla. Bandara di Singapura, Malaysia dan Thailand juga menggunakan puluhan unit garbarata yang sama. "Itu tender resmi. Bukaka mengalahkan pesaing-pesaing produsen garbarata asing. Jadi kita sudah pemain global sejak dulu," katanya. Teknologi garbarata yang dikembangkan insinyur-insinyur Indonesia, menurut Kalla, tidak gampang. Keamanan dan keakuratan operasionalnya sangat dijaga. "Bayangkan kalau garbarata itu mendorong tidak pas. Bisa-bisa pesawat orang hancur dan kita diklaim 200 juta dolar," katanya, seraya menjelaskan sampai saat ini garbarata produksi Bukaka masih dipakai di sejumlah bandara di Asia. "Artinya produk kita bagus. Saat ini Bukaka lagi dalam proses tender untuk pengadaan garbarata di bandara India," katanya. Kalla merasa bangga produk garbarata dipakai di sejumlah bandara baru di Asia. "Kenapa saya bangga? Karena begitu orang keluar dari Bandara di Asia, seperti Hongkong atau Singapura, maka yang pertama kali diinjak begitu keluar dari pesawat adalah teknologi produk Bukaka, artinya produk insinyur Indonesia," demikian Jusuf Kalla. (*)

Copyright © ANTARA 2007