Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, menyatakan hubungan antara Kepolisian Negara RI (Polri) dengan Kepolisian Federal Australia (AFP) merupakan hubungan antara dua lembaga kepolisian yang terbaik di dunia. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Irjen Pol. Sisno Adiwinoto, mengutip keterangan Dubes Australia itu seusai mendampingi Kapolri, Jenderal Pol. Sutanto, ketika menerima kunjungan Bill Farmer di Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta, Selasa. "Hubungan kedua negara ini dapat dijadikan contoh bagi negara lain dalam menjalin hubungan antarkepolisian," kata Sisno, mengutip pernyataan Farmer. Ia mengatakan, hubungan Polri dengan AFP terbukti tidak pernah mengalami pasang surut kendati hubungan politiknya sering mengalami ketegangan. "Hubungan politik bisa turun naik tetapi hubungan kepolisian tetap terjalin bahkan merupakan hubungan kedua kepolisian yang terbaik di dunia," katanya. Hubungan kepolisian kedua negara itu tidak saja di bidang penegakan hukum tetapi juga bidang pendidikan dan pembinaan personel. Di bidang hukum yang sudah terjalin baik antara lain terorisme, narkoba dan perdagangan manusia. "Baru-baru ini, Polri dan kepolisian Australia kerja sama cukup baik dalam mengungkap perdagangan manusia dari Sri Lanka ke Australia lewat Indonesia," katanya. Farmer, kata Sisno, juga menyebutkan bahwa penangulangan terorisme oleh Polri merupakan yang terbaik di dunia. "Polisi dapat menangkap sekaligus mencegah terorisme. Di tempat lain belum ada yang bisa cegah," katanya. Ia menyebutkan, penangkapan sejumlah anggota jaringan Abu Dujana membuktikan bahwa Polri bisa mencegah aksi terorisme sehingga ledakan bom tidak sempat terjadi. Hubungan pendidikan dan pembinaan personel antara lain keberhasilan lembaga pendidikan Pusat Kerja Sama Penegakkan Hukum Jakarta (Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation/JCLECB), di mana kedua kepolisian terlibat dalam pendirikan lembaga tersebut. "JCLEC ternyata lebih hebat dari yang kita harapkan dulu. Sekarang ini, alumni JCLEC telah lebih dari 200 orang," katanya. Dikatakannya, JCLEC juga telah menjadi lembaga terbaik yang merupakan hasil kerja kedua kepolisian. JCLEC yang dulu untuk pelatihan antiteror kini juga akan menjadi pusat pendidikan anti korupsi, bahkan akan menjadi cabang akademi korupsi di Wina, Austria, katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007