Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera merealisasikan rencana terbentuknya holding (induk) tiga BUMN tambang, yaitu PT Aneka Tambang Tbk., PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk., dan PT Timah Tbk. menjadi IRC (Indonesia Resource Company). "Saat ini konsep IRC sudah jadi dan tinggal dibawa ke dalam rapat kabinet (pertemuan menteri-menteri)," kata Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan pihaknya harus terlebih dahulu membawa usulan tersebut dalam rapat kabinet dan ditargetkan selesai dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan. Menurut rencana, pemerintah akan membentuk induk (holding) tiga perusahaan tambang terbesar di Indonesia menjadi IRC sehingga akan ada perusahaan tambang besar di tanah air. "Tiga perusahaan tambang akan diholding sehingga kita akan punya perusahaan tambangnya yang besar," katanya. Ia mengatakan, nantinya saham pemerintah yang dimiliki PT Freeport akan dimasukkan dalam tahap berikutnya. "Untuk soal itu pasti nanti kita akan lihat lagi dan tahap berikutnya akan kita masukan," katanya. Pembentukan holding tiga BUMN tambanga itu bertujuan agar perusahaan mempunyai kekuatan lebih, mempermudah koordinasi, sekaligus mempercepatnya. "Selain itu juga supaya kantor Meneg BUMN tidak terlalu repot," katanya. Sebelumnya diberitakan, pemerintah telah mengusulkan kepada rapat umum pemegang saham (RUPS) tiga BUMN tambang, yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Tambang Batu Bara BuMt Asam Tbk, dan PT Timah Tbk, untuk segera membentuk perusahaan induk (holding) pertambangan terpadu untuk mewujudkan tata kelola administrasi BUMN yang baik. Saat ini ditargetkan laba bersih BUMN pertambangan sebesar Rp2,1 triliun pada 2007.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007