Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mendorong dunia usaha swasta untuk lebih gencar berekspansi bisnis dan tidak terlalu mengkhawatirkan dinamika dari padatnya agenda politik nasional pada 2018.

Menurut Mirza di Jakarta, Selasa, saat ini ekonomi Indonesia sudah terlepas dari titik rendah saat dihantam dampak dari penurunan harga komoditas di pasar global pada 2015.

Selain itu, saat ini perbankan Indonesia juga dianggap Mirza sudah merampungkan konsolidasi internal, sehingga sudah siap menyalurkan pembiayaan yang dapat dimanfaatkan dunia usaha swasta.

"Sektor swasta apa yang ada di rencana, misalnya, untuk ekspansi 2018, laksanakan. Kalau pemilu setiap lima tahun sekali ada kok. Tidak ada yang baru," ujar dia dalam sebuah diskusi.

BI memproyeksikan tahun depan ekonomi Indonesia akan tumbu di rentang 5,1-5,5 persen (year on year/yoy). Sementara, untuk penyaluran kredit perbankan, Mirza melihat tahun depan akan beradi pertumbuhan 10-12 persen (yoy).

Menurut Mirza, dunia usaha swasta saat ini seharusnya lebih percaya diri untuk berinvestasi dan juga menjalankan ekspansi sesuai rencana bisnis.

Pasalnya, indikator makro ekonomi Indonesia terus membaik hingga paruh ketiga tahun ini. Indikatornya inflasi tahunan yang masih terjaga di 3,7 persen (yoy) dan laju pertumbuhan ekonomi kuartal III yang diperkirakan lebih baik dibanding kuartal II yang sebesra 5,01 persen (yoy).

Mirza memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2017 akan berada di 5,1-5,2 persen.

Penyebabnya adalah percepatan belanja pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP 2017), kemudian membaiknya konsumsi rumah tangga, pemulihan ekspor dan juga investasi.

"Pengeluaran pemerintah akan lebih besar kuartal III, namun memang APBN itu 10-12 persen dari PDB. Sumber lainnya adalah konnsumsi rumah tangga, eskpor dan investasi," ujar dia.

Untuk kuartal IV, Bank Sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di 5,3-5,4 persen. Sehingga secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi 2017 diperkirakan di rentang 5-5,4 persen atau menyentuh titik tengah 5,1-5,2 persen.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017