Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi berencana mengeluarkan visa turis "segera" menurut otoritas pariwisata pada Selasa waktu setempat, saat kerajaan konservatif itu berupaya menarik wisatawan asing dalam reformasi ekonomi yang selama ini bergantung pada minyak.

Pariwisata dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan saat kerajaan itu berusaha melepas ketergantungan terhadap minyak di tengah kemerosotan harga minyak yang berlarut-larut.

"Visa wisata akan diberlakukan segera," kata Pangeran Sultan bin Salman bin Abdul Aziz, kepala otoritas pariwisata Arab Saudi, sebagaimana dikutip kantor berita AFP. Namun dia tidak merinci kerangka waktu penerbitan visa turis tersebut.

Selain jutaan muslim yang berkunjung ke Arab Saudi untuk ibadah haji, banyak pengunjung yang saat ini menghadapi proses pembuatan visa yang membosankan dan biaya yang sangat tinggi untuk memasuki kerajaan yang diberkahi kekayaan keindahan alam namun jarang dianggap sebagai daerah wisata itu.

Pernyataan Pangeran Sultan mengenai rencana penerbitan visa turis disampaikan menjelang konvensi arkeologi pertama Arab Saudi di Riyadh pekan depan, saat pemerintah berusaha memamerkan beberapa situs bersejarah mereka.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Agustus mengumumkan proyek wisata besar-besaran untuk mengubah 50 pulau dan sejumlah situs di Laut Merah menjadi resor mewah. (kn)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017