Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan transaksi non tunai di ruas tol milik perseroan ketika implementasi 100 persen mulai 31 Oktober 2017 ternyata hanya 97,72 persen.

"Artinya, saat implementasi tak bisa capai 100 persen, " kata AVP Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Heru, masih ada sebagian kecil pengguna tol bertransaksi tunai karena sebagian besar masalah kurang saldo di ruas jalan tol yang dioperasikan dengan sistem tertutup.

Oleh karena itu, kata Heru, diharapkan pengguna jalan untuk selalu memastikan kecukupan saldo uang elektronik, terutama jika menggunakan jalan tol dengan sistem transaksi tertutup.

Hal itu sangat penting karena jika seluruh pengguna jalan telah memiliki uang elektronik dan melakukan "tapping" (penempelan uang elektronik di alat baca) di Gerbang Tol (GT) Masuk, maka pengguna jalan tetap dapat melanjutkan perjalanan.

Namun jika saldo yang dimiliki sebenarnya kurang, maka kendala akan terjadi saat pengguna jalan keluar dari jalan tol melalui GT Keluar, yakni ketika saldonya tidak cukup untuk membayar tarif sesuai perjalanan.

"Berkali-kali kami informasikan dan imbau untuk pastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum melakukan perjalanan," katanya.

Proses pengisian kembali atau tambahan saldo bisa dilakukan di sejumlah gerai yang bekerja sama dengan perbankan, ATM dan lain.

"Kami juga ingatkan bagi pengguna jalan tol agar melakukan proses menempelkan (tapping) kartu tol elektronik secara benar, baik di jalan tol sistem terbuka maupun sistem tertutup, " kata Heru.

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017