Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Australia meningkatkan kerjasama di bidang sains dan inovasi serta riset dan teknologi dalam bentuk kelompok kerja (Joint Working Group in Science, Innovation, Research and Technology/JWG SIRTAI). "Dalam kerjasama itu, delegasi Indonesia dan Australia telah berupaya membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam bidang-bidang penanggulangan penyakit menular, perubahan iklim dan peningkatan keselamatan nuklir," kata Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu. Menurut dia, JWG SIRTAI yang diselenggarakan pada tujuh Juni itu memberi kesempatan kepada perwakilan dari kedua negara untuk menghimpun kerjasama luas yang telah terjalin antara sistem sains dan teknologi Indonesia dan Australia. "Serta memberi gambaran kepada kedua negara bagaimana perkembangan terakhir kegiatan dan kebijakan sains dan teknologi di Indonesia ataupun Australia," ujarnya. JWG terutama sepakat untuk meningkatkan kerjasama diantara peneliti dari kedua negara yang pada tahap mencakup empat bidang. "Kesehatan manusia termasuk penyakit menular, pertanian dan makanan, lingkungan hidup termasuk energi dan perubahan iklim serta nuklir dan keselamatan termasuk uji coba dan evaluasi materi," katanya. Australia dan Indonesia, tambahnya, juga sepakat untuk mendukung serangkaian lokarkaya ilmiah selama dua tahun ke depan. "Lokakarya itu akan diselenggarakan di kedua negara yang diawali dengan bidang kesehatan manusia dalam hal penyakit menular yang akan diselenggarakan pada awal 2008," ujar dia. Lokakarya tersebut, katanya adalah kegiatan rutin untuk membicarakan, mendukung dan memfasilitasi kegiatan bersama dalam bidang sains dan teknologi yang melibatkan peneliti dari kedua negara yang sepenuhnya didukung oleh Departemen Pendidikan Sains dan Pelatihan Australia (DEST) dan Kementrian Riset dan Teknologi Indonesia (Ristek). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007